Dekan Turun Tangan Lerai Bentrok di USU
Dengan segala cara, lelaki berkumis ini berusaha untuk meredam aksi anarkis mahasiswa
Editor: Hendra Gunawan
Di lain tempat, puluhan mahasiswa yang membawa nama Keluarga Besar USU menggelar aksi penolakan rencana kenaikan BBM di Simpang Kampus USU, Jl Djamin Ginting, Medan Baru, Rabu sore.
Mereka sempat memblokade persimpangan Jl Djamin Ginting ke Jl Dr Mansyur. "Kami menilai pemerintahan yang baru ini tidak berpihak kepada rakyat. Dengan tegas, kami keluarga besar USU menolak rancangan kenaikan BBM," kata para pendemo dengan pengeras suara.
Sementara itu, petugas Sat Lantas Polsekta Medan Baru dibantu tim URC mencoba mengurai kemacetan. Beberapa mobil pribadi terpaksa memutar arah karena takut melihat kerumunan mahasiswa. Saat aksi mahasiswa berlangsung, sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan kelompok mahasiswa. Sejumlah mahasiswa yang tengah mengikuti aksi menolak kehadiran polisi.
"Hati-hati intel, hati-hati intel. Awas, ada polisi," kata mahasiswa mencoba memancing emosi petugas. Melihat hal tersebut, petugas hanya berdiam diri memandangi para mahasiswa. Mereka lebih sibuk mengurai arus lalu lintas yang macet total. Selama hampir dua jam, kemacetan panjang terjadi di sepanjang Jl Djamin Ginting. Kelompok mahasiswa bahkan membakar ban bekas di tengah persimpangan jalan sehingga membuat pengendara kalang-kabut.
Hingga pukul 18.30 WIB, mahasiswa terus menyampaikan orasinya. Sementara petugas tampak sibuk mengatur kendaraan agar tidak menumpuk di tengah jalan. Kapolsekta Medan Baru, Kompol Rony Nicolas Sidabutar mengaku suasana sudah mulai aman dan kondusif. "Anggota kita tetap di lapangan memantau situasi. Sampai saat ini, syukurnya situasi sudah terkendali," ungkap Rony.
Meskipun polisi melakukan pengawalan, mahasiswa tetap beraksi. Bahkan, informasinya mahasiswa akan melangsungkan aksinya kembali hingga hari ini, Kamis (13/11).(Tribun Medan)