Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malam Itu Ayah Guntur Gusar Tak Bisa Pejamkan Mata

Salah sati atlet Karate Pelalawan, Guntur Silo Siregar, tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Puncak Bogor pada Sabtu dini hari.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Malam Itu Ayah Guntur Gusar Tak Bisa Pejamkan Mata
Tribun Pekanbaru
Almarhum Guntur Silo Siregar 

Memang setiap orangtua memiliki firasat ketika anak mengalami kemalangan. Demikian juga dirasakan ayah Guntur Siregar, Toga Siregar (52). Toga memiliki firasat buruk, sebelum mendapat kabar kematian Guntur dalam kecelakaan di Jalan Raya Puncak, Bogor.

Menurut Toga, pada Jumat (14/11) malam ia mengaku tidak bisa tidur. Biasanya, sebelum jam 00.00 Wib, ia sudah memejamkan mata dan terlelap dalam tidurnya. Namun, hal itu tidak terjadi pada malam kemarin.

Matanya tidak merasakan kantuk, sedangkan hati dan fikirannya merasakan gundah. Tetapi tidak diketahui apa penyebabnya. Bahkan, hingga larut malam rasa gusarnya semakin besar dan kegilasahannya bertambah.

"Tidak biasanya saya seperti itu. Bahkan sampai bertanya dalam hati, apa yang terjadi sebenarnya," ujang Toga kepada tribun di rumah duka.

Hatinya sempat senang, lantaran bisa memenjamkan mata pada pukul 03.00 dini hari. Setelah berjuang untuk bisa tidur, beberapa jam sebelumnya.

Namun baru satu jam memasuki alam mimpi, tepat pukul 04.00 sebuah panggilan masuk ke teleponnya. Beberapa kali berdering, toga terbangun dan melihat hand phone.

Tertera nama putri pertamanya, Laoli Siregar yang menelpon. Sempat bertanya dalam hati, ada apa gerangan putrinya menelpon pada subuh hari. Meski tidak biasanya, Toga mengangkat panggilan telepon anaknya.

Berita Rekomendasi

Diujung telepon, kakak almarhum Guntur langsung menangis sejadi-jadinya. Kegundahannya bertambah besar mendengar putrinya yang histeris.

Dalam kondisi terisak-isak, Laoli memberitahu jika adiknya telah tiada. Meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Bogor.

"Kami langsung syok dan menangis sejadi-jadinya. Sampai tak bisa berkata apa-apa. Kami juga beritahu keluarga yang lain," tukasnya.

Guntur merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Kerinci dan Pekanbaru. Usai menamatkan sekolahnya, Guntur melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau (UIR), mengambil jurusan hukum.

Ia tergolong mahasiswa yang pintar. Terbukti gelar Sarjana dapat di raihnya hanya dengan masa studi tiga tahun enam bulan saja. Kemudian melanjutkan program studi Pascasarjana di Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta jurusan hukum.

"Dia ramah dan mudah bergaul dengan orang lain. Waktu pulang dari Proprov dia sempat menginap di rumah selama dua hari. Lalu berangkat ke Jakarta lagi," tukasnya. (Joe)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas