TRIBUNNEWS.COM,NIAS - Indonesia harus memperkuat jatidiri dan karakter kebangsaannya.

Fondasi budi pekerti menjadi penting dan relevan di tengah perubahan sosial politik yang cukup cepat.

“Dalam Sidang Raya ini kita banyak membicarakan berbagai keprihatinan, baik menyangkut aspek moral, kejujuran, dan integritas para pemimpin,"  ungkap Pdt. Dr. Henriette T. Lebang, menjawab pertanyaan wartawan, terkait banyaknya penyimpangan moral yang terjadi.

"Bukan hanya para pemimpin di masyarakat, tetapi juga pemimpin dalam gereja. Hal ini tidak bisa kita pecahkan sendiri. Tapi kita harus memulai mengatasinya. Bagaimana kita memberi makna. Supaya bumi ini kembali menjadi bumi sebagaimana ciptaan Tuhan yang baik adanya,” imbuhnya ditemui usai penghitungan suara pemilihan Ketua Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Indonesia (MPH-PGI) 2014-2019, di Sekolah Tinggi Teologi BNKP Sundermann, Gunugsitoli Nias, Sumatera Utara.

Tokoh wanita dari Gereja Toraja ini baru saja menerima mandat menjadi Ketua Umum MPH-PGI 2014-2019 terpilih.

Berdampingan dengan Pdt. Gomar Gultom sebagai Sekretaris Umum MPH PGI 2014-2019. Pdt. Gomar Gultom, adalah Pendeta dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang periode sebelumnya juga menjabat sebagai Sekretaris Umum MPH PGI 2009-2014.

Pdt. Dr. Henriette T. Lebang hingga saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Umum CCA (Christian Conference of Asia), yaitu dewan Gereja-Gereja Nasional (National Councils) dan Gereja-gereja yang ada di kawasan Asia dan Pasifik.

Menjadi Sarjana Theologi Jakarta tahun 1977, Master of Arts on Christian Education, PSCE, Ricmond, Virginia, USA tahun 1987 dan Doctorof Education, Presbyterian School of Christian Education, PSCE, Richmond, Virginia, USA tahun 1991.

Sementara Pdt. Gomar Gultom, memiliki latarbelakang pendidikan Sarjana Teologi, STT Jakarta tahun 1983, dan Master Teologi, STT Jakarta tahun 1993.

Mulai mengabdi sebagai vikar di gereja HKBP Tonging, Karo pada tahun 1984 dan menjadi staf departemen HKBP (1985-1986). Sejak tahun 1987 menjadi Pendeta Naposo (Pemuda) HKBP Petojo, Jakarta.

Aktif menjadi dosen di STT HKBP, Pematang Siantar tahun 1988. Hingga saat ini beliau masih tercatat sebagai Vice President Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), President Inter Religions Council (IRC) Indonesia dan anggota general Committee CCA dan anggota Commision on World Mission & Evangelism (CWME-WCC).

Pembangunan Budi

Pembangunan budi, kata Pdt. Dr. Henriette T. Lebang, menjadi syarat utama bagi transformasi masyarakat.
“Berubahlah dalam pembangunan budimu supaya kamu bisa mengenal mana kehendak allah. Saya kira ke depan bagaimana kita bekerja dengan semua pihak," tagasnya.

wanita kelahiran Ujung Pandang, 11 Oktober 1952 ini menambahkan, bahwa memecahkan berbagai persoalan bukan hal yang mudah.

"Masih banyak kelompok yang termarjinalkan, mengalami kemiskinan, mengalami ketidakadilan karena berbagai alasan. Kita PGI akan meneruskan perjuangan itu bersama dengan semua, bersama dengan gereja-gereja dan masyarakat secara luas,” imbuhnya.

Pelantikan Pengurus Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Indonesia (MPH-PGI) 2014-2019 dilaksanakan, Minggu (16/11/2014).

MPH-PGI 2014-2019, kata Pdt. Dr. Henriette T. Lebang, akan melakukan sebaik mungkin mandat keputusan Sidang Raya.

“Bagaimana gereja berpartisipasi bersama komponen masyarakat, dan komponen anak bangsa. Mari mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan yang sudah mengangkat kita dari segala masalah, dan memberi kekuatan kepada kita terutama masyarakat Nias untuk bangkit kembali dan bagaimana kita melangkah ke depan,” ungkapnya.