Yogya Butuh Transportasi Wisata
"Di kawasan kota pun, Trans Jogja juga belum dimaksimalkan sampai pada titik-titik tempat wisata. Kalau saranku
![Yogya Butuh Transportasi Wisata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasangan-nikah-massal-di-hari-bumi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berpredikat sebagai Kota Wisata, Kota Pendidikan serta Kota Budaya, membuat Yogyakarta memang istimewa.
Tak berlebihan kiranya bila masyarakat Yogya dan setiap orang yang datang ke kota ini mendambakan kenyamanan.
Salah satunya melalui ketersediaan moda transportasi yang mampu mengakomodir kepentingan tiga bidang yang disematkan untuk kota Yogya, yakni bidang wisata, pendidikan dan budaya.
Apresiasi patut diberikan pada pemerintah kota Yogya tatkala menyediakan bus Trans Jogja yang awalnya digadang-gadang bisa menjadi moda transportasi yang nyaman dan aman.
Sayangnya keberadaan Trans Jogja bagi sebagian masyarakat dirasa belum cukup menjangkau titik-titik terdekat fasilitas publik, khususnya objek wisata.
Apa yang diungkapkan Christian Aditya Yuda, mungkin mewakili mereka yang menaruh perhatian khusus pada transportasi wisata di kota ini.
Pria yang berprofesi sebagai presenter TV ini merasakan ketersediaan transportasi wisata di Yogya masih kurang. Walaupun diakuinya, aksesbilitas di kota Yogya sudah lumayan.
Aditya mencontohkan, ketika hendak pergi melancong ke kawasan Gunungkidul, belum tersedia transportasi publik yang bisa mengantarkan wisatawan ke objek-objek wisata di kabupaten yang kaya panorama pantai ini.
"Di kawasan kota pun, Trans Jogja juga belum dimaksimalkan sampai pada titik-titik tempat wisata. Kalau saranku, karena salah satu aspek yang harus dipenuhi sebagai kota wisata adalah transportasi penunjang, mungkin bisa disediakan bus wisata yang mengakomodir para wisatawan ini," ujar Aditya.
Aditya juga memiliki gagasan menarik, ia mendukung Malioboro sebagai kawasan pedestrian, dengan diikuti rencana disediakannya shuttel bus untuk menjemput wisatawan dari kantong-kantong parkir.
"Kalau aku lebih baik lagi jika disiapkan kendaraan wisata yang akan membawa mereka ke tempat-tempat yang tidak hanya di Yogya saja, misalnya ke Wonosari, Kulonprogo, Bantul, Sleman. Bisa juga melakukan perbaikan rute bus-bus yang sudah ada, sehingga tidak terlalu banyak ganti jalur," ungkap Aditya.
Harapan Aditya dalam hal transportasi wisata senada dengan Maria Perwitasari. Executive Secretary and Public Relations Ibis Styles Yogyakarta ini membandingkan dengan Singapura yang sama-sama menjadi destinasi wisatawan luar negeri. Yogya menurut Sari, bisa mencontoh Singapura dalam hal penjualan paket wisata.
"Seperti Singapura, dia kalau jual paket wisata itu bisa sampe rute dan alat transportasi yang bisa diakses dengan harga terjangkau. Sebenarnya nggak jauh juga dengan Yogya, bisa meniru apa yang dilakukan Singapura," kata Sari.
Kebijakan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.