TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Eddy Rizaldy sadar, hanya dengan mengayomi para model ini bisa setia dengannya.

Butuh kesabaran luar biasa agar bisa memahami satu persatu isi kepala anak didiknya.

Dia mengaku harus memiliki sifat keibuan agar bisa membuat model binaannya nyaman bersamanya. Di sisi lain, Eddy mengaku keras dan tegas dalam membina mereka.

“Kami di sini berangkat dari nol. Saya bukan siapa-siapa di dunia modeling. Saat pertama merintis, tidak ada yang kenal Eddy Rizaldy. Jadi satu-satunya cara agar terkenal dan eksis ya disiplin, kerja keras, dan tegas,” imbuhnya.

Sederet aturan dia tetapkan. Yang paling ekstrim, seluruh model di bawah naungannya haram menikmati gemerlapnya dunia malam alias dugem.

Bila ketahuan dugem, dia tidak segan mencoret nama model itu dari daftar MC Model Management.

Ketegasan itu sudah dia lakukan. Seorang model ketahuan dugem dan Eddy tanpa ampun menghapus nama model itu dari daftar binaannya. Menurutnya, bukan tanpa alasan dugem pantang dilakukan.

“Menjadi model itu bukan sekadar lenggak-lenggok. Bukan sekadar ayu-ayuan. Model itu cantiknya dari dalam, dari hati. Kalau kebiasaan dugem, dia pasti minum  (minuman keras), begadang, wes pokoknya yang negatif, aura dia sebagai model tidak akan tampak. Belum lagi kalau sudah dugem, pasti malas latihan,” ungkapnya.

Setiap selesai latihan, puluhan model ini selalu berdoa bersama dan saling bersalaman.

Mereka memiliki gaya salaman tersendiri. Menurut Eddy, ritual itu untuk mempererat rasa kekeluargaan mereka.

Eddy mengatakan, para model binaannya ini sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.

Dia ingin menanamkan karakter dan kepribadian yang baik kepada anak didiknya.

Eddy menyadari, suatu saat nama model binaannya bakal berkibar lebih tinggi ketimbang nama tempat mereka mengenal dan belajar dunia modeling.

Di saat itu, Eddy dan Cinta merasakan kebanggan luar biasa. Dia berharap, moreka tidak melupakan asalnya.