Asuransi Unik, Pasang Syarat Jarak Hole Untuk Kurangi Resiko Rugi
”Minggu lalu saja saya membayar klaim karena ada yang sukses hole in one di turnamen di Surabaya. Hadiahnya Honda Jazz senilai 187 juta on the road,
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada puluhan perusahaan asuransi di Tanah Air.
Umumnya mereka berebut pelanggan jenis asuransi yang sudah menjadi mainstream besar, mulai asuransi jiwa, perlindungan kesehatan, perlindungan kerusakan dan kehilangan kendaran, kebakaran rumah, dan lain-lain.
Hanya sedikit perusahaan yang punya tawaran di luar mainstream. Produk-produk asuransi unik inipun hanya menyasar pangsa yang sangat khusus.
Tapi, mereka berhasil membuktikan bahwa produknya mampu eksis, bahkan terus berkembang. Bagi pihak asuransi, produk ini bisa dibilang sangat berani.
Jika semua peserta gagal melakukan pukul hole in one, keuntungan yang mereka dapat, sudah jelas tiga persen dari total nilai hadiah yang disediakan.
Tapi, jika ada peserta yang berhasil melakukan hole in one, mereka harus menguras isi brankas untuk menomboki.
Rudy Bachtiar, pemimpin cabang PT Tugu Kresna Pratama, perusahaan asuransi umum yang menjual produk asuransi Hole in One, mengakui adanya risiko besar itu.
Tetapi, Rudy menolak kalau hal ini disamakan dengan berjudi. Ia menyebut, perusahaan sudah menghitung risiko itu dengan sangat cermat.
“Ada kajian statistik yang cukup detail,” katanya.
Berdasarkan data statistik, tingkat keberhasilan pukulan hole ine one sangat kecil.
Mereka berkesimpulan, keberhasilan hole in one umumnya karena faktor keberuntungan (luck). Faktor keahlian bukanlah jaminan.
Jangankan pegolf amatir, pegolf kelas dunia sekalipun tidak gampang melakukan pukulan itu.
Jadi, peluang berhasil memasukkan uang premi dalam kas masih jauh lebih besar daripada peluang harus nomboki.
Meski jarang, risiko nomboki karena ada peserta yang berhasil hole in one, pernah juga dirasakan.