Kota Yogya Jadi Wilayah Penderita HIV-AIDS Tertinggi di Yogya
Dari tahun 1993 hingga September 2014 seluruh Jumlah penderita HIV-AIDS di Yogyakarta mencapai 2.809 orang.
TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Hingga bulan September 2014 di Yogyakarta ditemukan 367 kasus HIV-AIDS baru.
Jumlah tersebut menurun cukup banyak di bandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 501 kasus.
Berdasarkan data yang dirilis oleh KPA DIY, Kota Yogyakarta masih menjadi wilayah dengan penderita HIV-AIDS tertinggi di Yogyakarta.
"Sejak tahun 1993 hingga September 2014, ada 774 penderita HIV-AIDS," ungkap A. Riswanto selaku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Jumat (28/11/2014).
Sleman menduduki tempat kedua untuk jeumlah penderita HIV-AIDS dengan jumlah penderita 639, masing-masing disusul Bantul dengan 560 penderita, Gunungkidul 137 penderita, Kulonprogo 123 penderita, warga luar DIY yang ada di Yogyakarta 480 penderita, dan 96 penderita HIV-AIDS yang tidak diketahui asal-usulnya.
Dari tahun 1993 hingga September 2014 seluruh Jumlah penderita HIV-AIDS di Yogyakarta mencapai 2.809 orang.
“Dari jumlah tersebut, kebanyakan yang menderita HIV-AIDS adalah mereka yang dalam usia produktif. Kasus yang paling banyak terjadi pada rentang umur 20 hingga 29 tahun sejumlah 960 kasus. Sedangkan jika dilihat dari pekerjaan, para pekerja wiraswasta adalah yang paling banyak menderita HIV-AIDS dengan 425 kasus,” ungkap A. Riswanto.
Sementara itu, pengelola monitoring dan evaluasi KPA DIY, Juniati Rahmadani mengatakan, ada yang menarik dalam kasus HIV/ AIDS yang ada di Gunungkidul.
Jika di daerah yang lainya angka penderita HIV lebih besar daripada AIDS, maka di Gunungkidul, penderita AIDS lebih tinggi daripada penderita HIV.
“Di Gunungkidul terdapat 92 penderita AIDS dan 45 penderita HIV. Kemungkinan hal ini bisa terjadi karena banyak penduduk Gunungkidul yang bekerja keluar daerah dan mengidap HIV diperantauan dan setelah kembalinya ke Gunungkidul baru terdeteksi bahwa mereka menderita AIDS,” ungkap Juniati.