Tiga Penderita Kaki Gajah di Musi Banyuasin Meninggal
Pada 2014 ditemukan 10 kasus penyakit filariasis atau kaki gajah yang menyerang masyarakat. Tiga korban diantaranya meninggal dunia
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU -- Data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba, pada 2014 ditemukan 10 kasus penyakit filariasis atau kaki gajah yang menyerang masyarakat. Tiga korban diantaranya meninggal dunia karena lambat mendapat pertolongan.
"Padahal, kita sudah canangkan minum obat massal pencegahan filariasis sejak 2013 lalu,” ujar Bupati Muba, Pahri Azhari, dalam acara Pencanangan Minum Obat Filariasis Periode 2, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Muba, Rabu (3/12/2014)
Pemberian obat massal ini, kata dia, sebagai upaya Pemkab Muba mencegah dan memberantas penyakit kaki gajah yang dinilai sangat meresahakan masyarakat.
“Pada 2017 kita targetkan tidak ada lagi masalah penyakit kaki gajah di Muba,” tegas dia.
Penyakit kaki gajah, lanjut Pahri, memiliki dampak buruk bagi penderita yakni secara tidak langsung membuat penurunan produktivitas kerja. Akibatnya, beban kerja keluarga semakin besar dan bertambah. “Masyarakat sehat dapat meningkatkan daya saing dan perekonomian,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muba, Sriwijayani mengatakan, penyakit kaki gajah termasuk dalam ketegori berbahaya karena dapat menimbulkan cacat seumur hidup bagi penderitanya, seperti pembengkakan di bagian kaki, tangan, hingga alat kelamin.
“Upaya pemberantasan penyakit kaki gajah terus kita lakukan untuk mencapai eliminasi kaki gajah. Oleh karena itu, kita kembali menyalurkan pemberian obat massal pencegahan filariasis tahap kedua,” beber dia.
Selain itu, untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh cacing filarial yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk ini, kata dia, pihaknya juga secara gencar atau terus menerus melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat untuk tetap hidup bersih, demi tercapainya kualitas kesehatan sesuai dengan MDGs 2015.
Namun, tidak seluruh orang dapat langsung meminum obat pencegah penyakit gajah ini, karena harus melakukan penundaan untuk sementara waktu, seperti anak dibawah umur dua tahun, ibu hamil, sakit berat dan gizi buruk.
“Kita berharap pelaksanaan minum obat massal pencegah filariasis ini dapat berjalan dengan baik dan seluruh pihak mengikuti petunjuk meminum obat tersebut,” tandas dia.