PNS Gowa Minta "Servis" Tambahan Dilaporkan Polisi
"Pokoknya saya mau lagi. Awas kalau menolak, saya bunuh kamu," kata KT lalu memukul kemudian mencekik leher AU.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Suryana Anas
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dikira gratisan, KT (46) oknum pegawai negeri sipil di Gowa meminta servis tambahan dari teman mainnya AU (22) yang biasa mangkal di Pondok Suryani, Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar.
Malam itu, KT sudah menebus kenikmatan AU (22) dengan tarif normal Rp 130 ribu. Setelah servis bertarif habis, KT belum merasa puas dan meminta servis tambahan. Yang membuat Ayu kesal, KT meminta gratisan.
"Saya belum puas, minta satu kali lagi dong," ujar KT. "Tidak bisa, kan sudah. Rp 130 ribu untuk sekali," jawab AU. KT kalap. "Pokoknya saya mau lagi. Awas kalau menolak, saya bunuh kamu," kata KT lalu memukul kemudian mencekik leher AU.
Keributan yang ditimbulkan dua orang di dalam kamar itu mengusik penghuni pondok. Pengelola pondak datang. "Apa? Awas kalau macam-macam," gertak KT ke pada pengelola pondok.
Saat KT menggertak pengelola pondok, AU menyelinap keluar kamar dan berlari ke kantor Polsek Makassar, Jalan Kerung-kerung yang berjarak 500 meter dari Pondok Suryani sekitar pukul 02.00 wita, Jumat (5/12/2014) dini hari.
"Pak, saya pelanggannya. Dia mau membunuh saya. Tolong saya, Pak," lapor AU ke polisi. Kedatangan AU menyita perhatian sejumlah wartawan yang mangkal di polsek. Ia melanjutkan, "Saya dipukuli dan dicekik Pak. Dia juga mengancam pegawai pondok."
Ditanya musbab KT marah, AU menjawab, "Dia minta tambah untuk berhubungan badan, sementara uang yang diberikan hanya Rp 130 ribu. Saya menolak. Dia langsung pukul dan ancam saya."
Menerima pengaduan AU tersebut, polisi langsung bergerak dan meringkus KT. Di depan polisi, AU dan KT sepakat damai.
"Memang benar ada kejadian seperti itu, tapi dia tidak jadi melapor. Tapi kami sempat jemput amankan terlapor. Tadi kedua sepakat damai. AU itu pacar KT," kata Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombespol Endi Sutendi.