Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akibat Longsor Warga di Kecamatan Karangkobar Kesulitan BBM

Putusnya jalur itu sejak Jumat (12/12/2014) lalu, membuat warga di Kecamatan Karangkobar hingga kini kesulitan mendapatkan BBM,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Akibat  Longsor  Warga di Kecamatan  Karangkobar Kesulitan BBM
Wartakota/Soewidia Henaldi
ILUSTRASI : Tanah Longsor 

TRIBUNNEWS.COM.BANJARNEGARA - Akibat jalan provinsi yang berada di sekitar lokasi kejadian longsor di sejumlah desa di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara terputus, menyebabkan truk tanki BBM milik Pertamina tidak dapat menyuplai pasokan BBM di desa setempat.

Adapun putusnya jalur itu sejak Jumat (12/12/2014) lalu, membuat warga di Kecamatan Karangkobar hingga kini kesulitan mendapatkan BBM, khususnya jenis Premium.

Terlebih, pasokan BBM jenis premium lah yang sangat dibutuhkan warga dan puluhan kendaraan operasional untuk mengangkut logistik, jenazah ataupun alat transportasi sehari-hari warga setempat.

Kondisi diperparah akibat warga di setempat selama ini menggantungkan pemenuhan BBM di satu-satunya SPBU yang berada di Kecamatan Karangkobar.

Akibat kelangkaan BBM, warga setempat jika ingin mendapatkan pasokan BBM jenis premium harus menembus sebesar Rp 15 ribu per liter.

Selain itu, stok di penjual pengecer bensin juga sulit dicari. Para pengecer juga kesulitan untuk mendapatkan pasokan premium.

"Ya kalau mau jualan bensin, SPBU terdekat dari sini adalah di Kota Banjarnegara. Tapi, jaraknya mencapai 20 KM. Akibat jarak yang jauh ini untuk membeli premium, makanya saya jual eceran Rp 15 ribu per liter. Tapi saat ini, stok bensin eceran sudah habis,"ujar seorang Penjual Bensin eceran di Kecamatan Karangkobar, Murni, Senin (15/12/2014).

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengakui distribusi BBM SPBU di Karangkobar tenrhenti, akibat disejumlah titik jalan menuju lokasi SPBU di sekitar kawasan bencana, Kecamatan Karangkobar mengalami retak dan ambles.

"Memang akses jalan dari dari Cilacap ke sini disejumlah ruas mengalami retak dan amblas. Sehingga, pasokan BBM dari Pertamina di Cilacap tidak dapat masuk ke wilayah Karangkobar,"ujar Sutedjo.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Tim Gabungan untuk mengangkut BBM jenis premium dan Solar dari Kota Banjarnegara dengan menggunakan jiriken.

"Setiap hari, ada Tim Gabungan yang membawa pasokan BBM jenis bensin dan solar ke lokasi longsor dengan menggunakan jiriken,"jelasnya.

Namun demikian, pihaknya akan terus mengupayakan agar BBM bisa sampai ke lokasi.


"Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina. Bahkan tim dari Pertamina sudah turun untuk mensurvei kondisi jalan. Hasil survei kondisi jalan yang retak dan ambles tidak memungkinkan untuk dilalui truk tangki kapasitas 5 ton sekalipun,"papar dia.

Sutedjo mngaku belum mengetahui secara pasti, kapan pasokan BBM yang tersendat sampai saat ini akan kembali lancar.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk melakukan bagaimana mekanisme perbaikan jalan yang rusak ataupun ambles. Ya secepatnya kita akan perbaiki jalan yang rusak itu,"ungkapnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas