Travel Indie Eksis di Dunia Maya
“Saya sedang mencari tempat wisata untuk liburan sekarang ini,” katanya.
Hilla bercerita meski menawarkan tempat wisata di luar mainstream, klien yang datang didominasi pekerja kantoran.
Mereka umumnya mencari lokasi wisata yang sesuai dengan kantong, dan sudah tenar. Misalnya saja, Bromo, Semeru, Omah Kayu, Museum Angkut.
Kepercayaan seperti itu, didapat Hilla dengan jalan yang mudah. Ia hanya cukup mengandalkan promosi teman-temannya.
“Paling efektif ya itu, dari mulut ke mulut. Mereka sudah langsung percaya,” katanya sambil tertawa.
Meski demikian, tidak jarang pula ia memberi informasi lewat sosial media akun twitternya, @travelermalang. Di akun itu ia memberi tahu paket wisata, serta tempat-tempat wisata yang dikunjunginya.
Biaya wisatanya juga terbilang murah. Untukk perjalanan wisata Kota Malang saja, yakni meliputi rumah Oen, splendid, simpang balapan Ijen, secret zoo, museum angkut, coban rondo, paralayang, rumah pohon serta wisata Bromo, ia hanya mematok Rp 450.000 per orang.
Nah, inilah yang seringkali jadi incaran para remaja borjuis, walaupun dalam jumlah yang sedikit.
“Kami lebih ke wisata yang budget karena ini lebih murah dari yang lain,” katanya.
Walaupun demikian murah, ia menjamin kalau pelayanannya tidak kalah dengan yang sudah bernama.
Hal serupa juga diungkapkan Travel Indie yang lain, Easy Adventure Trip. Amin Mulyanto, owner Easy Adventure Trip yang juga salah satu travel indie di Malang, juga mengatakan bahwa wisatawan Indonesia lebih menyenangi tempat wisata yang murah.
Karena itu pula ia sering hunting lokasi wisata baru, lalu mempublikasannya di website mereka EasyAdventureTrip.com, berikut dengan informasi harga wisata tersebut. Walau demikian, ia memastikan tempat wisata ini aman.
“Kami sudah ada tim yang sudah memastikan itu,” paparnya.
Selain TravelerMalang dan Easy Adventure Trip, masih ada travel indie lain yang kehadirannya menjamur di Malang ini.
Travel indie merupakan sebutan bagi agensi travel yang independen, dan belum memiliki ijin usaha. Mereka umumnya bekerja atas dasar kesenangan, dan mengelola kepercayaan pada konsumen.
Pemilik Biro Usaha Travel dan Rent Car, Malang Tourism Information dan Center, Jon Alif mengakui keberadaan travel indie saat ini tidak bisa diremehkan.
Mereka turut berperan besar dalam memajukan travel di Malang.