Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letusan Gunung Gamalama, Lima Pendaki Luka Serius, Sriwijaya Air Batal Mendarat di Ternate

10 pendaki sempat terjebak di sekitar puncak Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, saat erupsi, Kamis (18/12) malam.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Letusan Gunung Gamalama, Lima Pendaki Luka Serius, Sriwijaya Air Batal Mendarat di Ternate
darkroom.baltimoresun.com
Letusan Gunung Gamalama di Ternate 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 10 pendaki sempat terjebak di sekitar puncak Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, saat erupsi, Kamis (18/12) malam. Mereka sudah ditemukan. Lima pendaki mengalami luka serius, seperti patah tulang, dan kini dirawat di Rumah Sakit Ternate.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Ridwan Saban saat dihubungi dari Ambon mengatakan, pendaki yang mengalami patah tulang itu adalah Mahatir Indra Amri, Ryan Saputra, Fajri Usman, Agung, dan Fikram. Ke-10 pendaki naik ke puncak, Rabu lalu, tanpa melalui pos pemeriksaan. Ketika itu, pihak pos pemantau Gunung Gamalama juga belum mengeluarkan peringatan aktivitas gunung sebab erupsi terjadi tiba-tiba.

Saat terjadi erupsi, sekitar pukul 22.41 WIT, para pendaki yang berada di sekitar puncak gunung berketinggian 1.715 meter tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan berlari kembali ke lereng gunung. ”Dalam kondisi panik dan diselimuti abu vulkanik, mereka menabrak batu-batu yang berseliweran di gunung tersebut. Akibatnya, ada di antara mereka yang mengalami patah tulang,” kata Ridwan.

Iskandar Idrus, warga Ternate, mengatakan bahwa hujan abu vulkanik mengguyur Ternate sejak Kamis malam dan berlanjut pada Jumat pagi. ”Saat hujan abu itu warga panik. Namun, Jumat sore, abu mulai reda,” ujar Iskandar.

BPBD Maluku Utara membangun pos komando dan membagikan sekitar 45.000 masker kepada warga.

Akibat meletusnya Gunung Gamalama, penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, dihentikan sementara. Abu vulkanik mengguyur bandara yang berada tepat di bawah lereng gunung itu.

Saat Kompas dalam penerbangan dari Ambon menuju Ternate, Jumat pagi, tiba-tiba pilot pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ695, Heru Prasetio, mengabarkan, pesawat tidak bisa mendarat di Ternate. Penerbangan dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, dan mendarat pukul 08.40 Wita.

Berita Rekomendasi

General Manager Bandara Sam Ratulangi, Arifin Yusuf, menjelaskan, tiga penerbangan menuju Ternate, yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Wings Air, dialihkan ke Manado. Sejumlah penumpang terpaksa menginap di Manado menunggu penerbangan Sabtu. Sebagian penumpang memilih melanjutkan ke Ternate menggunakan kapal laut dari Manado dan Bitung.

Pramugari Garuda Indonesia, Yesi Sembiring, mengatakan, pihaknya tidak tahu adanya erupsi Gunung Gamalama sampai pesawat yang terbang dari Jakarta itu mengudara. ”Sekitar satu jam take off, kami baru diberi tahu,” katanya.

Duty Manager Garuda di Manado Sodikin menawarkan dua pilihan kepada penumpang: kembali ke Jakarta dengan pesawat pukul 11.00 Wita atau menginap semalam di Manado dan melihat situasi Sabtu.

Darno Lamane dari pos pemantau Gunung Gamalama menyatakan, status gunung yang sebelumnya di level II (Waspada) kini meningkat ke level III (Siaga). Status Siaga sudah mulai berlaku Kamis pukul 23.00 WIT.

(FRN/ZAL/CP)

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas