TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Letusan sekunder bermunculan mewarnai sungai yang menjadi daerah aliran lahar Gunung Kelud. Letusan sekunder ini terjadi akibat penumpukan pasir vulkanik yang tersiram air hujan.

"Banyak sekali letusan sekunder bisa sampai puluhan kali di sungai yang nenjadi daerah aliran lahar. Letusan sekunder ini tidak berbahaya, paling hanya kecipratan pasir," ungkap Khoirul Huda, Petugas Pos Pantau Gunung Kelud kepada Surya Online, Senin (22/12/2014).

Sesuai hasil pantauannya, setelah kawasan puncak diguyur hujan cukup lebat aliran air mengarah ke sungai yang berhulu di lereng Kelud. Sungai yang mengarah ke wilayah Kabupaten Blitar seperti Sungai Bladak, Kali Putih dan Kali Semut.

Sementara aliran lahar yang mengarah ke wilayah Kabupaten Kediri melintasi Sungai Konto, Kali Lahar Pulo dan dan Kali Puncu.

Pada sungai tersebut dimana ada timbunan material vulkanik yang tebal dan kondisinya masih panas sangat dimungkinkan terjadi letusan sekunder. "Dalam kondisi diguyur hujan bisa berkali-kali letusannya," tambahnya.

Namun dijelaskan Khoirul, letusan sekunder ini tidak berbahaya. Di sepanjang aliran sungai lahar memang banyak ditemukan timbunan material vulkanik yang masih tebal dan panas.

Masyarakat sendiri diminta waspada dan hati-hati jika kawasan lereng dan puncak Gunung Kelud diguyur hujan lebat. "Kalau ada hujan deras sebaiknya menyingkir dari sungai," tambahnya.