Diduga Terlibat Cinta Segitiga, Arifin Tewas Dibantai
“Tersangka kami periksa untuk mengetahui latar belakang pembunuhan yang terjadi,” terangnya.
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Di tengah guyuran hujan deras, warga Kwadengan Barat, Kelurahan Lemah Putro, Sidoarjo, Jawa Timur digegerkan pembunuhan penghuni di rumah kos milik Sayudi.
Arifin, 44, warga Kasiman, Trawas, Mojokerto yang kos bersama istrinya, Zumaroh, 42, dibantai Achmad Lutfi Hidayat, 38, warga Desa Kenongo, Tulangan, Senin (23/12).
Zumaroh yang berusaha melerai pertengkaran di dalam kamar ukuran 3 x 2,50 meter juga terkena tusuk di bagian paha kanan dan sekarang masih di rawat di RSUD Sidoarjo.
Zumaroh kini dirawat di ruang Ipit.
Kabar yang berkembang, pembunuhan yang berlangsung sekitar pukul 22.35 WIB itu masih simpang siur, ada yang mengatakan jika Zumaroh terlibat cinta segitiga.
Tersangka Achmad Lutfi Hidayat yang ditangkap warga setelah membunuh korban dan kini diamankan di Polsekta Sidoarjo masih menjalani pemeriksaan.
Dalam peristiwa ini, Arifin mengalami luka tusuk sebanyak dua kali yakni di bagian dada dan leher bagian depan (di atas jakun).
Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Sidoarjo.
“Selama perjalanan, Arifin hanya merintih kemudian meninggal dunia,” tutur Sayudi, pemilik rumah kos yang membawa korban dengan becak bentor, Selasa (23/12).
Informasi yang berkembang, sebelum peristiwa berlangsung, Zumaroh yang bekerja di warung tempe penyet di telepon tersangka.
Tak lama kemudian, pelaku datang da mengetuk pintu rumah kos yang ada d lantai II sisi timur.
Begitu masuk ke kamar kos, tersangka terlihat terkejut karena melihat korban berada didalam kamar kos. Dalam pertemuan itu, korban sempat bertanya kepada pelaku, “Kamu mau apa?” ucap salah satu warga menirukan dialaog sebelum pembunuhan.
Kemungkinan sudah saling kenal dan dilandasi cemburu, korban dan pelaku sempat cek cok mulut hingga berujung duel.
Rupanya tersangka yang bertubuh kerempeng dengan badan banyak tato di tubuhnya, mengeluarkan pisau lipat dari saku dan diarahkan ke dada korban.