Ini Penjelasan Dokter Soal Hilangnya Janin dalam Kandungan Berusia 9 Bulan
hilangnya janin dalam kandungan berusia sembilan bulan yang dialami oleh Susilah secara dunia medis tidak mungkin terjadi.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Dokter ahli kandungan, dr Hasto Wardoyo SPOG(K) menyatakan, hilangnya janin dalam kandungan berusia sembilan bulan yang dialami oleh Susilah secara dunia medis tidak mungkin terjadi.
Dalam dunia kedokteran, hilangnya janin dalam kandungan disebut dengan istilah Pseudocyesis atau hamil semu.
Kasus Pseudocyesis ini biasanya terjadi pada pasangan yang sangat mengharapkan kehadiran anak dalam keluarga.
“Saya tidak yakin kandungan bisa hilang tiba-tiba. Dalam dunia medis tidak ada,” katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat ( 26/12/2014)
Hasto mengungkapkan, kasus Pseudocyesis ini memang bagi orang awam sulit dibedakan dengan hamil yang sebenarnya.
Sebab, perempuan yang mengalami Pseudocyesis ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang hamil mulai dari tidak menstruasi, perut membesar hingga tes urin positif hamil.
Namun jika dicek menggunakan USG, tidak akan terlihat janin karena memang tidak hamil.
“Patokannya untuk memastikan hamil atau tidak di USG. Harus dilihat dari dokumen medisnya, pernah diperiksa dimana, oleh siapa dan paling penting apakah pernah di USG atau tidak,” ujar dokter yang sekarang menjabat sebagai Bupati Kulonprogo tersebut. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.