Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Traffic Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Menurun

Dibandingkan target sebesar 1.155 unit dan 4.838.142 GT, tercapai sebesar 85 persen dalam jumlah unit kapal dan sebesar 104 persen dalam muatan.

zoom-in Traffic Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Menurun
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di Dermaga Terminal Peti Kemas Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2014). Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS beberapa pekan ini membuat para pengusaha Ekspor Impor merugi. Melemahnya rupiah hingga Rp 12.300 per dollar AS maka pengusaha Ekspor Impor harus mengeluarkan dana lebih untuk mendatangkan atau mengirim ke luar negeri. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang, Tri Suhardi memaparkan realisasi bisnis selam 2014.

Bagaimana realisasi aktivitas bisnis yang berjalan sepanjang 2014? Mulai dari bongkar muat barang (berbagai jenis), hingga perjalanan kapal (berbagai jenis)?

Realisasi arus kapal selama Triwulan I tahun 2014 sebesar 978 unit dan 5.008.423 GT.

Dibandingkan target sebesar 1.155 unit dan 4.838.142 GT, tercapai sebesar 85 persen dalam jumlah unit kapal dan sebesar 104 persen dalam muatan.

Dibandingkan realisasi Triwulan I tahun 2013 sebesar 995 Unit dan 4.889.265GT maka tercapai sebesar 98 persen dalam unit dan mengalami peningkatan sebesar 2 persen dalam GT.

Hal ini disebabkan, penurunan jumlah kapal general cargo dalam satuan unit karena selesainya proyek pengiriman rails dan dalam satuan GT meningkatnya arus kapal penumpang luar negeri dengan jumlah GT yang besar.

Sedangkan untuk kapal-kapal dalam negeri antarpulau yang memuat barang-barang campuran sebagian berpindah ke kapal roro dan peti kemas domestik.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, realisasi arus barang selama Triwulan I tahun 2014 sebesar 837.148 Ton dan 306.465 M3, jika dibandingkan target sebesar 1.032.534 ton dan 306.268 M3 maka dalam satuan ton tercapai sebesar 81 persen dan tercapai sebesar 100 persen dalam satuan m3.

Tidak tercapainya arus barang dalam satuan ton karena penurunan impor heavy cargo, bongkar batubara, ekspor RBD Olien, dan muat metahnol dan molasses. Dan tercapainya dalam satuan M3 karena peningkatan bongkar kayu log, dan muat kaca.

Dibandingkan Triwulan I tahun 2013 sebesar 912.860 ton dan 287.257 M3 maka mengalami penurunan sebesar 8 persen  untuk ton, sedangkan untuk M3 mengalami peningkatan sebesar 7 persen.

Realisasi arus BBM (khusus Pertamina) selama Triwulan I tahun 2014 sebesar 306.465 ton/liter, jika dibandingkan target sebesar 287.257 ton/liter maka mencapai target sebesar 100 persen.

Sedangkan dibandingkan realisasi Triwulan I tahun 2013 sebesar 297.127 ton/liter maka mengalami peningkatan 19 persen. Hal ini disebabkan karena mulai tahun 2014 untuk kapal-kapal yang ada di CBM mulai melakukan kegiatan kembali.

Sementara realisasi arus penumpang Triwulan I tahun 2014 sebesar 90.974 orang, dibandingkan target sebesar 110.095 orang maka tercapai sebesar 83 persen.

Hal ini terjadi disebabkan penurunan arus penumpang domestik terutama debarkasi dari Kalimantan. Dibandingkan realisasi Triwulan I tahun 2013 sebesar 94.015 orang berarti mengalami penurunan sebesar 3 persen.

Realisasi penumpang luar negeri Triwulan I tahun 2014 sebesar 8.772 orang, jika dibandingkan target sebesar 5.226 orang maka melebihi target. Hal ini disebabkan karena peningkatan kunjungan kapal cruise selama Triwulan I.

Dari data sampai November 2014, traffik arus kapal mulai dari kapal peti kemas, kapal general kargo, kapal bag cargo, kapal curah cair BBM, kapal curah cair non BBM, kapal curah kering, tongkang, kapal penumpang, kapal Peltra/PLM, serta kapal lainnya mengalami penurunan, sebelumnya 570 unit menjadi 362 unit.

Secara umum kalau melihat data memang terjadi penurunan traffic kapal, namum secara muatan mengalami kenaikan dari 19,095, 629 GT (Desember 2013) menjadi 19,290,552 GT (November 2014).

Hal ini dampak dari pengerukan alur pelayaran dan kedalaman kolam.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas