Kisah Tanto, Tukang Sayur dengan Motor Sport Yamaha R25
Aksi Dwi pun sempat menghebohkan sosial media setelah salah satu pelanggannya mengunggah fotonya di sosial media Facebook. Beragam komentar muncul
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Sosok penjual atau tukang sayur ini belakangan menjadi perbincangan hangat masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya. Betapa tidak, jika biasanya tukang sayur berkeliling menjajakan dagangan dengan sepeda kayuh atau sepeda motor bebek, akan tetapi tukang sayur ini justru memakai motor sport terbaru dari Yamaha, R25.
Sang tukang sayur pun terlihat cukup rapi dengan pakaian casual, celana jeans panjang serta sepatu kets. Tampilannya makin nyentrik dengan rambut yang diwarna pirang.
Adalah Tanto Dwi Anggoro (29), warga Kampung Jambesari, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, sang tukang sayur tersebut. Setiap hari Dwi--panggilan akrabnya--mengendarai motor sport terbaru Yamaha R25 dengan kapasitas 250 cc berkeliling dari kampung ke kampung untuk berjualan sayuran. (Baca juga: Cerita Mugiono, Tukang Becak yang Anaknya Kuliah di London)
Motor berwarna kombinasi putih-biru itu masih tampak baru dan tanpa modifikasi berlebihan. Dwi hanya menambahkan kotak kayu (kerombong) di jok belakang motor yang kemudian diisi dengan aneka sayur-mayur, buah-buahan, bumbu dapur dan sebagainya. Kerombong itu bisa dibongkar pasang.
Agar lebih menarik perhatian warga dan para pelanggan, Dwi memasang sebuah speaker active yang terhubung dengan telepon selulernya. Dari speaker itu lah selalu terdengar musik dangdut dan musik berirama riang lainnya.
Kepada Kompas.com, Dwi bercerita, dia menjadi tukang sayur sejak enam tahun silam. Dahulu pria lulusan SMP itu sempat mengendarai motor besar Honda Tiger, lalu beralih menggunakan motor matic Yamaha Mio dan terakhir dengan motor sport seharga Rp 54 juta itu. "Saya baru beli (motor sport) dua bulan lalu, dari hasil menabung selama enam tahun. Saya beli kontan," ujar Dwi, Minggu (28/12/2014).
Setiap pukul 06.00 WIB, Dwi berangkat berbelanja sayuran di Pasar Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Setelah itu, ia berkeliling menemui pelanggannya di kawasan Potrobangsan Kota Magelang - Wates - Polosari - Pucangsari hingga kembali ke rumahnya di Jambesari sekitar pukul 14.00 WIB.
"Mayoritas pelanggan saya ibu-ibu, setelah pakai motor ini saya sering dibilang 'Nggaya' bahkan banyak teman-teman yang bilang saya gila," kata Dwi terkekeh. Tetapi, Dwi bergeming, toh motor tersebut adalah hasil jerih payahnya menabung bertahun-tahun. Dwi mengaku tidak khawatir
dengan motornya itu jika setiap hari harus keliling kampung dan melewati gang-gang sempit.
"Motor saya ini pernah jatuh dua kali waktu belanja di pasar, karena belanjaan terlalu berat, tetapi untungnya tidak apa-apa," ucap bapak 1 anak ini.
Aksi Dwi pun sempat menghebohkan sosial media setelah salah satu pelanggannya mengunggah fotonya di sosial media Facebook. Beragam komentar ditujukan kepadanya. Namun Dwi tetap semangat dan tetap akan berjualan sayur untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.