Saat Pesawat Trigana Terguncang, Sopiati Menyebut Ada Raja Laut Minta Sesaji
Sopiati (55) mengalami shock di pesawat Trigana Air IL-125 saat cuaca buruk di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (31/12/2014).
Editor: Anita K Wardhani
![Saat Pesawat Trigana Terguncang, Sopiati Menyebut Ada Raja Laut Minta Sesaji](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kesurupan-trigana-air_20141231_153001.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA - Sopiati (55) mengalami shock di pesawat Trigana Air IL-125 saat cuaca buruk di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (31/12/2014).
Sebelumnya diberitakan, pesawat ATR 72-200 Trigana Air tujuan Pangkalan Bun, transit via Ketapang kembali ke Bandara Supadio Pontianak, Kubu Raya, Kalimantan Barat pukul 09.42 WIB. Pesawat yang sempat mengudara dari Supadio pukul 08.20 dan sampai di wilayah Bandara Rahadi Osman Ketapang, namun tidak dapat mendarat karena cuaca yang buruk.
Saat cuaca memburuk di kawasan udara Ketapang, wanita berusia setengah abad ini terus menerus berdzikir hingga mendarat di Bandara Supadio.
"Saya dengan anak dari Banjarmasin, hari Senin katanya mau dibawa ke Pangkalanbun namun cuma dibawa ke Pontianak, saya bukan dukun, bukan tabib, bukan paranormal, cuma tawakal Allah saja pernah dapat anugerah Tuhan, diminta tolong bantu nemukan pesawat," jelas Sopiati
Menurut Sopiati, cuaca buruk yang sempat menghadang perjalanan pesawat tumpangannya karena raja laut marah karena ada janji yang tidak diselesaikan.
"Tadi itu pas pesawat bergoncang kuat karena diinjak sebelah kaki saja oleh Raja Laut yang namanya Raja Tambun dan istrinya Naga Kuning dia minta kambing putih bertanduk dipanggang, telur ayam kampung 155 sesuai jumlah korban, pisang Mahuli beberapa sisir, nasi ketan kuning putih untuk diturunkan ke laut, yakin semua korban akan dapat," ceritanya sembari menggambarkan Raja Tambul yang bersosok putih besar dan menyeramkan.
Menurut cerita Sopiati, ia juga pernah ikut membantu menemukan pesawat Adam Air tahu 2007 lalu di Majene, dia minta sapi satu ekor yang besar laki laki, ayam belang tiga 105 ekor sesuai jumlah penumpang waktu itu.
"Rencana mau pulang ke Banjarmasin, tapi dak berani lewat laut. Jadi nanti lewat darat mau pulang," tuturnya. (dyj)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.