AirAsia Diyakini Mendarat Sempurna di Air Sebelum Tenggelam
Saat ini ada sebuah teori yang mungkin mencengangkan mengenai peristiwa hilangnya pesawat AirAsia QZ8501.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Saat ini ada sebuah teori yang mungkin mencengangkan mengenai peristiwa hilangnya pesawat AirAsia QZ8501.
Teori tersebut adalah apakah pesawat tersebut mendarat sempurna sebelum tenggelam dalam badai.
Dilansir dari mirror, para ahli mengatakan tidak adanya transmisi kecelakaan berarti pilot pesawat, Kapten Irianto mungkin telah sukses mengeksekusi pendaratan darurat secara sempurna, sebelum tenggelam di laut.
Sementara itu pada perburuan kotak hitam, beberapa pakar penerbangan percaya tidak adanya data transmisi kecelakaan berarti pesawat bisa mendarat selamat dengan 162 penumpang di dalamnya.
Setelah meninggalkan Indonesia, pada Minggu pagi, pesawat tersebut menghilang di Laut Jawa selama badai tetapi transmisi darurat telah dibuat ketika pesawat bertabrakan atau terendam di laut tidak pernah dipancarkan.
Dudi Sudibyo, editor senior majalah penerbangan, Angkasa mengatakan bahwa Emegency Locator Transmitter akan bekerja dari dampak yang telah terjadi baik di darat, laut maupun gunung dan analisisnya mengatakan itu tidak bekerja karena tidak ada dampak yang besar saat mendarat.
"Pilot berhasil mendaratkan pesawat di permukaan laut," uajr Dudi.
Kapten Irianto sedang berlayar di ketinggian 32.000 kaki ketika ia meminta izin untuk mengubah arah untuk menghindari badai .
Tapi meskipun pengendali lalu lintas udara memberinya izin , ia harus menunggu karena lalu lintas udara yang ramai dan pesawat lenyap dari layar radar beberapa menit kemudian.
Mantan komandan angkatan udara Chappy Hakim mengatakan kepada AFP : " Kesimpulan saya datang untuk sejauh ini bahwa pesawat tidak meledak di udara , dan itu tidak menderita dampak ketika menghantam permukaan , karena jika melakukannya maka tubuh tidak akan utuh . "
Sebuah bayangan pesawat diyakini telah terlihat di dasar laut juga menunjukkan pesawat mungkin masih utuh .
Mantan menteri transportasi Indonesia Jusman Syafii Djamal percaya penemuan pintu keluar berarti " seseorang telah membukanya " , laporan Channel News Asia .
Penyebab penuh kecelakaan itu akan tetap tidak jelas sampai pencarian dan penyelamat berhasil menemukan kotak hitam .