Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Yogya Diminta Meningkatkan Rasa Toleransi Antarsesama

Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat Yogya meningkatkan rasa toleransi antar sesama.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Masyarakat Yogya Diminta Meningkatkan  Rasa Toleransi Antarsesama
tribun jogja
Sri Sultan Hamengkubuwono X 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Di tahun yang baru, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat Yogya meningkatkan rasa toleransi antar sesama. Hal itu merespon penilaian The Wahid Institute, DIY meraih peringkat kedua kasus intoleransi terbanyak sepanjang 2014.

Sri Sultan sebenarnya masih ragu apakah kasus-kasus yang terjadi betul-betul cerminan bahwa masyarakat Yogya selalu berbuat kekerasan. "Apa masyarakat Yogya itu penuh kebencian dengan agama lain, suku lain? Jika tidak, mestinya toleransi itu tetap ada," ucap Sri Sultan dijumpai di Kepatihan jelang perayaan pergantian tahun 2015.

Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta itu berpesan, setiap warga yang tinggal di DIY jangan merasa menang sendiri. Itu mengingat Yogyakarta ibarat mini-Indonesia. Banyak warga dari penjuru nusantara yang tinggal di Kota Gudeg itu. "Jangan merasa menang sendiri, benar sendiri. Hargai keyakinan dan privasi orang lain," tuturnya.

"Bagaimanapun, kita dibangun dari berbeda-beda menjadi satu. Jangan bicara aku tapi bicara kita," tandasnya.

Sebagai informasi, The Wahid Institute telah merilis kajiannya terkait perkembangan peristiwan kekerasan dan intoleransi, akhir Desember 2014 lalu. Ada 158 peristiwa intoleransi yang terjadi sepanjang tahun. Kasus terbanyak di Jawa Barat sebanyak 55 peristiwa. Terbanyak kedua yakni DIY sebanyak 21 peristiwa. Diikuti oleh Sumatra Utara, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Kajian The Wahid Institute menjelaskan, kasus intoleransi itu melibatkan aktor negara (pemerintah daerah, kepolisian, TNI dan lain-lain) ataupun aktor non-negara. Bentuk-bentuk tindakannya pun beragam mulai dari penyegelan rumah ibadah, perusakan properti, intimidasi terhadap kelompok agama dan lain sebagainya. (*)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas