Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Supriyanor Baru Pertama Kali Angkat Jenazah AirAsia QZ8501

"Ini tugas pertama saya. Habis dilantik tanggal 28 Desember, dapat tugas langsung rurun ke lapangan," ujar Supriyanor.

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
zoom-in Supriyanor Baru Pertama Kali Angkat Jenazah AirAsia QZ8501
TRIBUNNEWS.COM/RAHMAT PATUTIE
Anggota PMI, Supriyanor (kiri) dan Andre Hariandi (kanan) usai mengangkat jenazah penumpang AirAsia QZ8501 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALANBUN  - Supriyanor (19) belum lama jadi anggota Palang Merah Indonesia. Tugas pertama menjejakkan kaki di lapangan, ia langsung terjun mengangkat jenazah penumpang AirAsia QZ8501.

Supriyanor adalah sekian anggota PMI yang turun membantu evakuasi pencarian jenazah dan badan pesawat AirAsia yang hilang kontak di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2014). Sejak saat itu, PMI menurunkan personelnya.

"Ini tugas pertama saya. Habis dilantik tanggal 28 Desember, dapat tugas langsung rurun ke lapangan," ujar Supriyanor kepada Tribunnews.com di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2015).

Ia bersama timnya sudah standby di rumah sakit itu sejak pukul 07.00 WIB. Sekitar pukul 12.40 WIB, ia bersama timnya bergegas saat ambulans tiba membawa empat jenazah. Personel PMI langsung memindahkan jenazah ke kamar jenazah.

Supriyano dan 14 personel PMI dari Kecamatan Janau mengaku tertantang mengemban tugas kemanusiaan ini. Ia akan bekerja maksimal. "Alhamdullilah dalam penanganan ini kami tidak mendapat kesulitan satu pun," kata Supriyano.

"Kalau seandainya pertama kali tugas kami belum memuaskan, kami bisa intropeksi diri untuk ke depannya supaya lebih bagus lagi dalam penanganan korban," imbuhnya. Sehabis mengantar jenazah, ia bersama rekannya berkumpul bersama yang lain.

Berita Rekomendasi

Andre Hariandi (17) anggota PMI lainnya juga sama. Siswa kelas 3 SMP Negeri 1 Hanau itu mengaku cukup rumit mengangkat jenazah ke atas tempat tidur dorong karena harus hati-hati. "Baru satu kali mengangkat mayat, cukup rumit," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas