7 Anggota DVI Singapura Gabung Mulai Hari Ini
"Nanti mereka akan kerja sama sesuai standart internasional, tapi dibawah kendali kami," kata Arthur.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) mendapat tambahan personil.
Tujuh anggota DVI Singapura mulai bergabung dalam pemeriksaan jenazah korban AirAsia QZ8501 hari ini.
Hal itu dikatakan Ketua Komite DVI Nasional, Brigjen Pol Arthur Tampi, Minggu (4/1/2015).
Menurutnya, tujuh orang DVI Singapura memiliki keahlian yang sangat dibutuhkan tim.
Lima orang memiliki keahlian sidik jari, satu orang ahli gigi, dan satu ahli patologi forensik.
Berarti saat ini ada 167 orang ahli yang mengidentifikasi korban AirAsia. Jumlah ini dipastikan bakal bertambah.
Sejumlah negara tetangga masih akan mengirim bantuan tenaga ahli untuk membantu DVI Indonesia.
"Nanti mereka akan kerja sama sesuai standart internasional, tapi dibawah kendali kami," kata Arthur.
Sampai saat ini belum ada informasi pengiriman jenazah ke RS Bhayangkara. Terakhir RS Bhayangkara mendapat kiriman sebanyak 12 jenazah kemarin.
Menurutnya, hari tim DVI akan mengidentifikasi 17 jenazah yang datang dalam dua hari terakhir. Selain itu, tim juga akan menggelar rapat rekonsiliasi terhadap tujuh jenazah lain.
Sebagaian jenazah sudah sempat dicocokan data ante mortem dan post mortem, tapi hasilnya masih negatif.
Arthur berharap tim pencari bisa segera menemukan jenazah lain.
Semakin lama jenazah terendam air laut, maka secara visual akan sulit diidentifikasi.
"Kalau jaringan sel-nya rusak, DNA masih bisa diambil melalui tulangnya," tambahnya.(m zainuddin)