Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Baruna Jaya Tak Hanya Mencari Badan Pesawat AirAsia

Unggul menuturkan bahwa ikut sertanya Kapal BJ 1 ini langsung atas perintah Presiden RI Joko Widodo.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kapal Baruna Jaya Tak Hanya Mencari Badan Pesawat AirAsia
Kapal Baruna Jaya 1 milik BPPT diterjunkan untuk bantu pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang di sekitar Selat Karimata. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Riset Baruna Jaya I (BJ1) adalah sebuah wahana untuk bermacam keperluan, mencari objek bawah laut seperti kapal, pesawat tenggelam.

Selain itu bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami, bisa juga untuk survey potensi kekayaan alam di dasar laut. “Sebenarnya fungsi banyak tergantung alat yang dimiliki dan misi yang diemban,” ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Unggul Priyanto, Minggu (4/1/2015).

Keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan yang dimiliki seperti multibeam di dasar laut kalau ada bangkai kapal sehingga bisa memprediksi benda di bawah laut. Ada sonar dan magnet untuk memastikan logam atau gundukan biasa.

“Selain itu dalam hal ini Baruna Jaya bekerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV untuk membantu memastikan prediksi posisi reruntuhan pesawat Air Asia,”tambah Priyanto.

Unggul menuturkan bahwa ikut sertanya Kapal BJ 1 ini langsung atas perintah Presiden RI Joko Widodo.

“Selain itu ekspedisi BJ 1 ini juga sebagai bentuk partisipasi BPPT dalam memberikan solusi teknologi, dan investigasi mengenai lokasi jatuhnya pesawat Air Asia,” jelas Priyanto.

Mengenai keberhasilan Baruna Jaya dalam membantu operasi SAR yakni mulai dari Jembatan Kukar ambruk dimana BJ mengidentifikasi lokasi reruntuhan jembatan, kemudian dalam pencarian Kapal Feri Bahuga yang tertabrak Kapal Tangker, serta membantu pencarian Pesawat Adam Air di Selat Makassar di kedalaman 2000 meter.

Berita Rekomendasi

Hari ini, sebut Kepala BPPT, awak Baruna Jaya I terus berusaha menemukan reruntuhan pesawat Air Asia. Hingga kini karena di lokasi yang ditentukan Basarnas sudah banyak kapal yang melakukan pencarian.

"Kita berinisiatif dan disetujui Basarnas untuk menuju lokasi operasi baru. Mudah-mudahan tidak lama lagi kita bisa menemukan obyek yang sedang dicari," harap Priyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas