Mantan Komisioner KPUD dan Anggota Panwas Berebut Balon Panwaslukab
"Informasinya sebanyak itu yang sudah mendaftar,"katanya, Minggu (4/1/2015).
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Pendaftaran Panwaslukab Lamongan ditutup 29 Desember 2014.
Dari sejumlah nama yang mendaftar sebagai bakal calon (Balon) anggota Panwas muncul nama wajah - wajah lama dan sebagian kecil balon baru.
Bahkan tiga nama mantan Komisioner KPUD, khoirul Huda (Mantan Ketua KPUD), Isnandar dan Wanut S, keduangnya eks Komisioner KPUD ikut bertarung untuk merebut jabatan di Panwaslukab.
Semantara mantan anggota Panwaslukab Lamongan yang kembali ingin duduk sebagai Panwas, diantaranya ada mantan Ketua Panwas, Tony Wijaya, dua mantan anggota Panwas, Ainur Rofiq dan Mustaqim Khoiron.
Sementara belasan nama lainnya merupakan pendatang baru.
Balon anggota Panwaslukab ini terkait pelaksanaan Pilkada Lamongan yang sebentar akan digelar.
Rois, Kepala Sekretariat Panwas kabupaten Lamongan mengungkapakan, informasi Panwaslu Provinsi menyebutkan untuk Lamongan ada 20 orang balon panwaskab.
"Informasinya sebanyak itu yang sudah mendaftar,"katanya, Minggu (4/1/2015).
Dua pulu nama balon Panwaslu kabupaten Lamongan diantaranya, Toni Wijaya, Indahwan Sucinyngati, Ainur Rofiq, Mustaqim, Ec.
Suwoso, Mashudi, Alimul Muniroh, Eni Pepin Lusiani, Khoirul Anam, Syaiful Aziz, Tasir, Khoirul Anam, Khoirul Huda, Minahul Mubin, Imron Buyung Suji, Wanut Susisno, Budi Setiawan, Mahrus Ali, Isnandar dan Amin Wahyudin.
Tim seleksi calon anggota panitia pengawas pemilihan bupati/walikota tahun 2015 berdasarkan SK Bawaslu provinsi jawa timur Nomor 249/SK/BAWASLU-PROV/JTM/XII/2014 atas kewenangan yang diberikan undang-undang nomor 15 Tahun 2011, tentang penyelengaraan pemilu.
Dan sedikitnya ada 16 kabupaten di Jawa Timur yang akan melaksanakan pemilihan Bupati/Wali Kota Tahun 2015.
Untuk Balon Panwas
Lamongan masuk zona satu dengan lokasi tes di Surabaya di Kampus FISIP Unair.
Terkait adanya sejumlah nama wajah lama, mantan komisioner KPUD Lamongan, Muhammad Saifullah Abid menilai perlu adanya regenerasi.
"Bukan orang itu-itu saj,"katanya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat Lamongan yang mampu untuk menjadi penyelengara Pemilu.
"Ya gantianlah,"katanya.
Makanya, ia sendiri sangat tidak tertarik untuk mendaftar.(st36)