Vera Menulis Doa untuk Korban AirAsia di Selembar Kertas
Vera Dyah Astuti (21) menuliskan ungkapan doa pada selembar kertas putih di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (4/1/2015).
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Vera Dyah Astuti (21) menuliskan ungkapan doa pada selembar kertas putih di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (4/1/2015).
"Semoga proses evakuasi korban serta pesawat Air Asia segera selesai, dan keluarga korban diberi ketabahan," tulisan Vera dalam selembar kertas.
Tidak hanya Vera yang menuliskan ucapan doa, puluhan warga Solo juga menuliskan harapan dan doa atas tragedi yang menimpa pesawat Air Asia QZ8501.
"Jadi agak takut naik pesawat, tetapi saya rasa semua dapat mengambil hikmah dari kejadian ini supaya lebih waspada dan berdoa atau berserah kepada Tuhan saat perjalanan," papar Vera.
Seorang warga Solo lainnya, Didin Nasrudin yang juga menuliskan doa dan harapan terkait tragedi Air Asia ini menuturkan mengerti apa yang dirasakan para keluarga korban.
Hal ini lantaran kakak sepupunya juga pernah menjadi korban hilangnya pesawat Bouraq Airlines di Kaimana, Papua.
"Bahkan kakak saya dulu meninggalkan anaknya yang masih 40 hari. Saya berharap keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Didin.
Di sisi lain, penggas acara penulisan harapan dan doa untuk tragedi Air Asia, Mayor Haristanto menuturkan meskipun tidak ada warga Solo yang menjadi korban, namun dia mengatakan masyarakat Kota Bengawan juga ikut peduli terhadap tragedi ini.
"Ini bentuk solidaritas dan kepedulian warga Solo terhadap tragedi ini yang menimpa saudara sebangsa," papar Mayor. (*)