Relawan Waspadai Perubahan Perilaku Keluarga Korban AirAsia
“Perubahan perilaku apapun dari keluarga korban harus diwaspadai. Entah itu menarik atau menutup diri atau yang terus sedih,” kata Yuniar, Senin (5/1
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Para ahli di bidang Kejiwaan di Malang bersatu untuk membantu dan mendukung keluarga korban kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501.
Dukungan secara psikososial sangat diperlukan oleh para keluarga korban kecelakaan peseta AirAsia.
Karenanya para ahli yang tergabung dalam relawan di posko Psikososial bagi keluarga korban AirAsia kota Malang berharap semua pihak turut mendukung dan mengantisipasi sikap keluarga korban.
Koordinator Lapangan tim relawan Psikososial bagi keluarga korban AirAsia Malang, Yuniar mengatakan masyarakat di sekitar keluarga korban diharapkan bisa lebih aware.
“Perubahan perilaku apapun dari keluarga korban harus diwaspadai. Entah itu menarik atau menutup diri atau yang terus sedih,” kata Yuniar, Senin (5/1/2015).
Dokter yang sehari-hari bertugas di RSJ Lawang itu menyebut resiko besar bagi keluarga korban bisa didapat bagi mereka yang masuk dalam kategori rentan.
Kelompok ini di antaranya keluarga korban yang sudah berusia lanjut.
Keluarga atau kerabat korban yang memiliki hubungan dekat juga rentan mengalami gangguan kejiwaaan.
Kondisi terburuk yang bisa dialami bukan saja dari sisi kejiwaaan tapi juga secara fisik.
Bisa jadi keluarga korban yang terlalu shock sudah tidak lagi memperhatikan asupan makan dan minuman. Yang terburuk, kemungkinan bunuh diri juga bisa terjadi.
“Hal terkecil yang bisa dilakukan adalah mendampingi. Harus ada orang disampingnya untuk mengetahui kebutuhannya apa. Jika keluarga atau masyrakat merasa ragu, bisa langsung hubungi kami melalui posko, kami bisa langsung segera dating membantu,” kata Yuniar.(Dyan Rekohadi)