Dikira TKI Ilegal 55 Asal Sulsel Telantar
Sesuai perjanjian paket umrah, seyogyanya jamaah tersebut sudah pulang ke Tanah Air sejak 3 Desember lalu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Berhati-hatilah memilih travel perjalanan umrah dan haji. Sekitar 245 jamaah umrah dari sejumlah daerah di Indonesia, hingga Kamis (8/1/2014) malam waktu Indonesia, atau siang waktu Saudi Arabia, masih ditampung di Madinah.
Sedikitnya 50 orang diantaranya adalah jamaah asal Sulsel. "Belum ada kejelasan tiket pulangnya. Kemarin dijanjikan lagi sebentar malam berangkat tapi belum tahu bagaimana nasibnya," kata M Jusran, jamaah umrah asal Makassar, melalui pesan BlackBerry Massenger Pihak biro jasa travel mereka adalah Jakarta, PT Al Aqsha Jisru Dakwah (Jakarta) dan konsorsiumnya,PT Adam Malik Wisata Mulia (Padang).
Jusman adalah satu jamaah, menyebutkan mereka kini sudah lima hari diinampkan di sebuah gedung yang otoritas imigrasi di sekitar 4 km dari Kota Medinah. "Kita dikira seperti TKI ilegal yang telantar," kata Jusman, warga Perumnas Minasa Upa, Makassar, melalui pesan BBM dari Medinah, petang kemarin.
Kepada Tribun, tadi malam, Doddi, salah seorang pengelola biro travel umrah ini, membantah menelatrakan jamaahnya. "Iya, memang masih ada di Madinah, tapoi kami tetap urus kok," kata Doddy, melalui sambungan telepon kantornya yang beralamat di Jl Otista NO 36 A2 Cimanggis, Ciputat, Tangerang, Banten, tadi malam.
Doddy menjelaskan, bahwa biro travel dengan izin No. D/156/2008, tetap akan mengurus kepulangan mereka. "Bos Saya, Pak Didi, kini sedang di Kuala Lumpur, untuk mengurus izin kepulangan jamaah Makassar," katanya.
Jusman, menceritakan, dari sekitar 250 orang itu jumlah tersebut sekitar 50-an di antaranya berasal dari sejumlah kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) seperti Makassar, Sidrap, Palopo, dan lainnya.
Sesuai perjanjian paket umrah, seyogyanya jamaah tersebut sudah pulang ke Tanah Air sejak 3 Desember lalu. Mereka diberangkatkan dari Makassar, sejak 22 Desember 2014. "Kami bertahun baru di Mekkah," ujarnya.
Hingga malam tadi, jamaah masih berada di Medinah. Kondisi jamaah dilaporkan sudah banyak yang sakit karena dalam rombongan cukup banyak orang tua lanjut usia.
Kondisi ini diperparah udara Medinah yang sangat dingin. "Ditambah lagi mungkin kecapaian karena jamaah pindah-pindah hotel dan kota," ujar warga Minasaupa ini.
Sekitar 44 orang di antara jamaah yang dijanjikan pulang ke Tanah Air untuk rombongan tahap pertama justru harus menelan pil lebih pahit.
Mereka yang sudah berada di bandara Medinah ditahan pihak imigrasi dan ditampung di penampungan setempat karena masih belum memiliki tiket kepulangan ke Indonesia.
Berbeda dari pemberangkatan yang mencarter pesawat milik Bangladesh ke Saudi. pihak Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi sudah mendatangi jamaah.
Jamaah umrah tersebut sebelumnya bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada 24 Desember lalu. Sedangkan, jamaah dari Makassar sudah bertolak ke Jakarta 22 Desember. Awalnya, kata Jusran, jamaah dijanjikan berangkat dari Jakarta ke Saudi dengan Garuda, 22 Desember.
Sesuai perjanjian jadwal pemberangkatkan pada 24 Desember subuh langsung ke Saudi. Kemudian dari pihak travel menyampaikan kalo pesawatnya delay (terlambat). "Jadi kami nginap di Jakarta dua malam. Kemudian diterbangkan ke Malaysia 24 Desember. Di Malaysia pun kami diinapkan lagi dua malam menunggu keberangkatan. Akhirnya kami terbang ke Medinah pesawat United Airlines milik Bangladesh," ujarnya. Penerbangan ini sudah menimbulkan kekecewaan.
Tapi pemulangan yang dijanjikan mundur lagi pada 4 Januari 2015. Jamaah pun mulai curiga. Beberapa di antaranya marah termasuk kepada pemilik travel PT Adam Malik Wisata Mulia, H Adam Malik, yang ikut mendampingi jamaah.
Tapi kata Jusran, Adam Malik, juga tidak bisa berbuat apa-apa karena yang mengurus tiket dari PT Al Aqsha Jisru Dakwah, mitra bisnisnya, Didi. Untuk menenangkan jamaah, pendamping umrah dari travel kembali menyampaikan pemulangan mundur pada 6 Januari 2015 dengan alasan pesawat kembali terlambat.
"Tanggal 5 Januari kami dapat kabar lagi kalau kepulangan ditunda lagi jadi tanggal 7 Januari," jelasnya. Akhirnya jamaah dikembalikan lagi dari Jeddah ke Medinah.(cr2/cha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.