Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Desa di Bangkalan KLB Demam Berdarah

"Kami nyatakan KLB lantara di Desa Banyuning Dajah tercatat delapan penderita dan Banyuning Laok 20 penderita," ungkap

zoom-in Dua Desa di Bangkalan KLB Demam Berdarah
TRIBUNNEWS,COM/HERUDIN
Prajurit TNI AD melakukan fogging (pengasapan) untuk menekan siklus hidup nyamuk dan seranggga lainnya di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2014). Aksi fogging kerja sama antara TNI AD, Agung Podomoro Land dan Pemprov DKI Jakarta ini dilakukan serentak di empat wilayah DKI Jakarta guna mencegah penyakit pasca banjir terutama demam berdarah (DBD). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,BANGKALAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan menyatakan status kondisi luar biasa (KLB) Demam Berdarah (DB) terhadap dua desa di Kecamatan Geger, Bangkalan, Jawa Timur.

Dua desa itu yakni Desa Banyuning Dajah dan Desa Banyuning Laok.

Jumlah penderita DB di dua desa itu terhitung Desember 2014 hingga awal Januari 2015 sudah mencapau 28 orang.

"Kami nyatakan KLB lantara di Desa Banyuning Dajah tercatat delapan penderita dan Banyuning Laok 20 penderita," ungkap Kepala Dinkes Bangkalan Aida Rachmawati, Jumat (9/1/20015).

Status KLB terhadap dua desa itu didasarkan atas peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Data yang terhimpun pada tahun 2013-2014, penderita yang di rawat di Puskesmas Gegar tercatat 7 penderita.

"Untuk satu bulan (Desember - Januari) saja, sekarang sudah mencapai 28 orang. Usianya antara 3 tahun sampai 39 tahun. Bukan anak-anak saja, orang tua juga rawan terjangkit DBD," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Dinkes langsung menempuh langkah taktis dengan harapan penyebaran DB tidak meluas. Dibentuklah tim khusus untuk turun ke dua desa itu.

Berita Rekomendasi

"Kami periksa teman dekat dan tetangga penderita. Kami berikan abate. Untuk kegiatan foging segera kami jadwalkan," paparnya.

Selain itu, dijelaskan Aida Rachmawati, pihaknya juga melakukan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti menguras, mengubur, dan menutup genangan air serta mendistribusikan larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.

Aida mengingatkan, warga di sekitar dua desa itu meningkatkan kewaspadaan lantaran dalam beberapa bulan ke depan, curah hujan masih tinggi.

"Jaga kebersihan lingkungan. Sebab DBD ini bisa menyerang kapan saja. Dulu di Kecamatan Blega, sekarang bergeser ke Geger," pungkasnya. (Ahmad Faisol)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas