Guber Jateng Usul Calo Samsat Bentuk Biro Jasa
"Bawa stopmap setumpuk dan tas kecil methuthuk," kata Ganjar, disambut tawa peserta peresmian.
TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Praktik pemerasan, pungli, calo dan mempersulit wajib pajak kendaraan bermotor (PKB) tak bisa dimungkiri di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sekali pun tidak menampik hal tersebut.
Pada acara peresmian ATM Samsat online di Kantor Samsat Semarang III, Jalan Hanoman, Semarang Barat, Kamis (8/1/2015), Ganjar mengungkapkan ciri-ciri calo.
"Bawa stopmap setumpuk dan tas kecil methuthuk," kata Ganjar, disambut tawa peserta peresmian.
Ketika ditanya, calo tidak akan pernah mengakuinya. Di samping itu, calo bukanlah pegawai organik Kantor Samsat.
Namun, ucapnya, keberadaan mereka tak dapat diingkari.
Untuk menekan jumlah calo, Ganjar mengusulkan agar mereka sekalian saja dilegalkan.
Maksudnya, calo-calo tersebut diminta membentuk biro jasa. Nantinya, tarif pajak lewat calo, ditetapkan lebih tinggi. Masyarakat akan punya pilihan.
Mengurus sendiri dengan biaya lebih murah, atau lewat calo dengan konsekuensi biaya tinggi.
"Biro jasa tersebut karena memungut biaya yang lebih tinggi, kita pungut pajaknya (pendapatan)," terangnya.
Namun demikian, Ganjar yakin dengan sistem ATM Samsat online akan menekan jumlah calo.
Lantaran, masyarakat hanya butuh tiga menit untuk mengurus pembayaran perpanjangan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Nantinya ATM Samsat online akan merata di seluruh Jateng," kata Ganjar. (gap)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.