Basarnas Tetap Fokus Pengangkatan Ekor Pesawat AirAsia QZ8501
Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di hari keempat belas, Sabtu (10/1/2015) kembali berfokus pada pengangkatan ekor pesawat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di hari keempat belas, Sabtu (10/1/2015) kembali berfokus pada pengangkatan ekor pesawat dan evakuasi para penumpang.
Menurut Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) SB Supriyadi, tidak ada skenario khusus untuk pencarian hari ini, tetapi pengangkatan ekor pesawat harus disegerakan sebelum semakin sulit diangkat karena terendam lumpur.
"Lifting bag sedang diupayakan untuk dipakai. Ini ekor pesawat mungkin bisa lebih berat karena lumpur di sana, pasir juga sudah masuk ke dalamnya. Tetapi ini sudah diperhitungkan," kata Supriyadi.
Lifting bag atau kantong pengangkat awalnya disediakan tujuh buah. Lifting bag itu merupakan milik TNI Angkatan Laut yang berada di Komando Armada Timur (Koarmatim), Surabaya, Jawa Timur.
Tujuh lifting bag itu memiliki kemampuan untuk mengangkat beban hingga 110 ton. Sebelumnya, Kepala Tim Penyelam Kapten Saiful Afrianto menjelaskan, ketujuh lifting bag terdiri atas kantong yang bisa mengangkut beberapa kapasitas, yaitu 35 ton dua, 10 ton tiga, dan lima ton dua.
Lifting bag telah coba dipasang Jumat (9/1/2015) kemarin, tetapi belum bisa diangkat karena faktor cuaca dan arus bawah laut yang deras. Pencarian hari ini, khususnya untuk pengangkatan ekor pesawat, masih akan dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Moeldoko beserta rombongan menempati Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Penyisiran dengan pesawat untuk memantau di permukaan air juga masih berlangsung.
Supriyadi menuturkan, patroli udara seperti ini akan terus-menerus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada puing maupun korban yang muncul ke permukaan laut.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi, tetapi jika ada, akan kami angkat segera," ucap dia. (Kompas.com/Andri Donnal Putera)