Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vera Buat Anting Kembar Sebelum ke Singapura

Anting inilah yang memudahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi jenazah korban.

zoom-in Vera Buat Anting Kembar Sebelum ke Singapura
Surya/Sugiharto
Sejumlah keluarga dan kerabat Grayson Herbert Linaksita, korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, berdoa bersama di depan jenazah saat disemayamkan di tempat persemayaman jenazah Adi Jasa, Surabaya, Jumat (2/1/2015). Jenazah Grayson merupakan satu dari tiga jenazah yang diserahkan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kepada pihak keluarga. SURYA/SUGIHARTO 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Vera Chandra Kho (19) sempat membuat anting kembar sebelum terbang ke Singapura naik pesawat AirAsia QZ8501, 28 Desember 2014 lalu.

Sepasang anting dikenakan di telinganya, sementara sepasang lainnya diberikan kepada adiknya.

Anting inilah yang memudahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi jenazah korban.

Jenazah yang datang ke RS Bhayangkara dengan label B037 ini masih mengenakan anting tersebut.

“Adik korban juga memberikan informasi ini,” kata Ketua DVI Jatim, Kombes Pol Budiyono, Minggu (11/1/2015).

Vera diketahui masih ber-KTP Tarakan Tengah, Kalimantan Utara (Kaltara).

Selain dari anting, tim DVI juga menggunakan data primer, yaitu struktur gigi. Awalnya tim DVI hanya mendapat data gigi korban dari keluarga.

Berita Rekomendasi

Tapi tim DVI belum bisa mengidentifikasi korban, karena data giginya belum lengkap.

Tim DVI langsung menghubungi dokter gigi yang merawat korban.

Konfirmasi dari dokter gigi inilah yang membuat yakin korban adalah Vera.

“Fungsinya sama dengan sidik jari. Data dari dokter gigi ini ada persamaan dengan data post mortem,” tambahnya.(m zainuddin)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas