TRIBUNNEWS.COM,LHOKSUKON - Abdur Rahman (45), tersangka pencuri lembu yang beraksi tunggal di Gampong Paya Gaboh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Minggu (11/1) dini hari, tewas diamuk massa.

Pelaku sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM), Buket Rata, Kota Lhokseumawe, namun nyawanya tak tertolong.

Kejadian ini berawal, Minggu (11/1) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu pelaku yang merupakan warga Pulo Rungkom, Kecamatan Dewantara, beraksi di kandang lembu milik Marzuki, warga Paya Gaboh.

Saat sedang menyeret seekor lembu dari kandang, korban dipergoki pemilik lembu. Sang pemilik langsung berteriak maling, lalu pelaku lari ke semak-semak.

Teriakan itu mengundang sejumlah warga lainnya datang ke lokasi, sehingga tempat persembunyian pelaku pun dikepung ramai-ramai.

Selang satu jam, pelaku akhirnya ke luar tanpa memakai baju dan hanya bercelana pendek dengan mengacungkan pisau ke arah massa.

Massa yang sudah tersulut emosinya tak gentar dengan acungan pisau tajam oleh pelaku. Ia dikeroyok massa dan terluka parah.

Mendapat informasi dari mukim setempat, Syaukani, pihak kepolisian dari Polsek Sawang pun terjun ke lokasi.

Setiba di lokasi, pelaku didapati sudah dalam keadaan terluka parah, sehingga sekitar pukul 05.00 WIB langsung dilarikan ke RSUCM Lhokseumawe untuk mendapatkan penanganan medis.

Istri dan anak pelaku sempat membesuk ke rumah sakit. Namun sayang, pukul 12.15 WIB korban meninggal di rumah sakit.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Cahyo Hutomo melalui Kapolsek Sawang Iptu Bukhari Gamcut, kepada Serambi, Senin (12/1) mengatakan, saat mendapatkan informasi bahwa tersangka pencuri lembu itu diamuk massa, pihaknya langsung terjun ke lokasi dan membawa pelaku ke rumah sakit.

Dari hasil pengembangan di lapangan, pihak kepolisian mengetahui bahwa sebelumnya pelaku sempat beraksi di Desa Cot Keumuneng, Sawang, dengan mencuri empat sapi dan kambing di desa tersebut.

“Sapi dan kambing tersebut sudah dipotong pelaku,” ujar Iptu Bukhari. (mr)