Polres Berau: Jangan Biarkan Anak-anak Ngelem
Wilayah utara Kaltim selama ini memang menjadi pintu masuk perdagangan narkoba.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Terungkapnya kasus penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat 2 kilogram di Tanjung Selor belum lama ini, membuat aparat Polres Berau juga menjadi waspada. Pasalnya, untuk wilayah utara, barang bukti sebanyak itu memang cukup mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali aparat kepolisian.
Kapolres Berau, AKBP Turmudi melalui Kasubag Humas Polres Berau AKP Marwoto mengatakan, wilayah utara Kaltim selama ini memang menjadi pintu masuk perdagangan narkoba.
"Kalau obat-obatan masuknya lewat Samarinda, tapi kalau sabu-sabu masuknya melalui Bulungan dan Berau. Tapi selama ini tidak pernah sebanyak itu, saya juga kaget dengan penangkapan itu," kata Marwoto kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Senin (19/1/2015).
Marwoto mengaku salut dengan keberanian pemerintah menghukum mati pelaku pengedar narkoba. Meski demikian Marwoto menilai, para pengedar narkoba tidak pernah jera.
"Indikasinya, setiap tahun pengungkapan narkoba justru meningkat," imbuhnya.
Apalagi, belakangan ini ‘bibit-bibit’ pengguna naarkoba bermunculan. Dia mencontohkan, perilaku anak-anak SD hingga remaja yang suka ‘ngelem’ adalah bibit pengguna narkoba di masa mendatang.
"Suatu saat, zat lama yang diisap itu tidak bisa lagi memenuhi ‘kebutuhan’ sensasi teler-nya dan cenderung meningkat dengan mengonsumsi obat-obat keras sampai menggunakan narkoba," ujarnya.
Karena itu, kata Marwoto, perilaku remaja yang menyimpang itu harus disikapi secara serius oleh seluruh masyarakat.
"Tidak hanya kewajiban polisi, tapi menjadi kewajiban orangtua, guru, masyarakat sekitar hingga instansi pemerintah. Jangan biarkan kalau melihat anak-anak ngelem," tandasnya.(gef)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.