Kos Elit Milik Fuad Amin Punya 40 Kamar Dengan Harga Sewa Rp 2 Juta per Bulan
Kos elit dengan 40 kamar itu, kini sudah terisi 14 penghuni. Bangunan itu terletak di Jalan Imam Bonjol Denpasar.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Bali: Manik Priyo Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aset milik tersangka suap Migas, Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron yang juga mantan Bupati Bangkalan dua periode di Denpasar, Avanee Residence adalah kos-kosan elit mirip hotel berbintang.
Kos elit dengan 40 kamar itu, kini sudah terisi 14 penghuni. Bangunan itu terletak di Jalan Imam Bonjol Denpasar.
Gede Eka Putra, penjaga sekaligus pegawai di Avanee Residence menjelaskan, dirinya tidak mengetahui bos barunya. Sebab, gedung yang dibangun sejak 2009 lalu ini, sudah beralih kepemilikan.
Sehingga, Eka Putra yang mengaku sudah empat tahun bekerja, belum pernah melihat maupun mengetahui jika bos barunya tertangkap KPK.
Menurutnya, kendati itu milik seorang koruptor atau musuh negara, ia hanya bisa berharap tetap bekerja seperti semula.
"Saya malah tidak tahu kalau pemiliknya Fuad Amin yang ditangkap KPK seperti yang saya baca di Tribun Bali," jelasnya, Jumat (5/12/2014).
Informasi yang didapat Tribun Bali dari Eka Putra gedung bertingkat tiga itu, per kamarnya disewakan Rp 2 juta per bulan.
Menurut Eka Putra, saat ini terisi 14 kamar dengan total kamar sebanyak 40.
"Baru terisi kurang dari separuh. Komplit isinya seperi hotel berbintang dengan ukuran kamar 4x6 meter kalau tidak salah," jelas Eka.
Sebelumnya, Putu (45), petugas keamanan Perumahan Graha Kencana yang sekaligus menjaga Avanee Residence menceritakan, dirinya spontan berdiri saat melihat TV yang memberitakan Fuad Amin tertangkap KPK.
Nama Fuad Amin tidak asing karena merupakan pemilik Avanee Residence, kos elit lantai tiga. Putu mengetahui bahwa pemilik kos elit yang ia jaga tersebut adalah Fuad Amin setelah menanyakan kepada salah satu pegawai di tempat itu.
"Saya tadinya iseng saja tanya ke teman. Ternyata dia bilang pemilik barunya mantan Bupati Bangkalan. Lalu saya bilang masak mantan bupati bisa beli residence seharga Rp 12,8 miliar. Jangan-jangan dia korupsi itu," ungkap Putu. (*)