Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Orang di Madiun Terkena Chikungunya

Ratusan warga Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun terserang chikungunya secara bergantian sejak pekan pertama Tahun 2015.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ratusan Orang di Madiun Terkena Chikungunya
Kompas.com
ilustrasi Penyakit Chikungunya 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Ratusan warga Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun terserang chikungunya secara bergantian sejak pekan pertama Tahun 2015.

Mereka rata-rata mengeluhkan panas tinggi, tubuh menggigil (demam), persendihan lumpuh serta merasa tak memiliki tenaga sama sekali (lemah).

Data yang berhasil dihimpun Surya di lapangan menyebutkan, serangan Chikungunya bermula dari warga RT 01, RW 01 Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun kemudian merembet ke RT 02, RW 01 dan terakhir menyerang warga RT 03, RW 01 desa setempat.

Rata-rata dalam satu Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban serangan chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk Aides Aegipty antara 2 sampai 4 orang.

"Untuk di rumah saya, ada 4 orang yang terserang chikungunya hampir bersamaan. Yakni bapak dan ibu saya, anak saya serta saya sendiri. Sekarang tinggal bapak saya yang masih susah berjalan karena persendihannya linu dan bengkak," terang Agung Sumilan (37), salah seorang korban chikungunya kepada Surya, Senin (26/1/2015).

Warga RT 03, RW 01, Desa Gunungsari ini memastikan serangan chikungunya terjadi selama 3 pekan terakhir, bermula dari RT 01 yang kemudian merembet ke warga di RT 02.

Hal yang sama disampaikan Putut Supriyadi (37), korban chikungunya lainnya. Dirinya merasa persendihannya lumpuh hampir 10 hari terakhir. Kemudian anaknya yang sudah diperiksakan ke laboratorium sebanyak 2 kali dan ke dokter.

Berita Rekomendasi

"Kalau orang dewasa semua merasakan lumpuh, kalau anak kecil seperti anak saya pasti bilangnya 'kok tulang saya lengket semua'," imbuhnya menirukan keluhan anaknya yang terserang chikungunya.

Putut berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Madiun segera melaksanakan fogging, meski tidak akan membunuh jentik nyamuk akan tetapi akan mengurangi populasi nyamuk dewasa yang menggigit dan menyebabkan korban.

"Kami sudah lapor ke desa dan para perangkat tapi belum ada tindakan sama sekali. Kami sekampung butuh fogging, masak harus menunggu korban chikungunya lainnya kasihan mereka tak bisa bekerja selama minimal sepekan," ungkapnya.

Ketua RT 03, RW 01, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Sukardi (62) mengaku sudah 8 hari tidak bisa bekerja sama sekali karena tubuhnya terasa sulit digerakkan dan terasa tak bertenaga paska mengalami demam tinggi sepekan lalu.

"Kami pun berharap fogging segera dilaksanakan karena tak bisa bekerja berhari-hari jelas merugikan warga yang terserang chikungunya seperti saya ini," tegasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan (P2UK) Masyarakat, Dinkes Pemkab Madiun, Agung Tri Widodo yang dihubungi melalui ponselnya mengaku baru mendapatkan laporan adanya serangan chikungunya di Desa Gunungsari, Senin (26/1/2015).

Namun demikian, paska pengecekan ke lokasi, pihaknya berencana melaksanakan fogging, Selasa (27/1/2015) pagi. "Karena laporan baru masuk hari ini, tetapi saya pastikan besok sudah difongging," ucapnya.

"Tetapi yang menjadi prioritas kami adalah pencegahan Demam Berdarah (DB) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) karena chikungunya tidak menyebabkan kematian. Sekarang yang penting lingkungan harus bersih dan sehat serta melaksanakan Penutupan Sarang Nyamuk (PSN) penting bagi warga," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas