Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pagi Jadi Polisi, Malam Narik Odong-odong

Brigadir Kepala Muhammad Jafar tak malu menarik odong-odong, membawa anak-anak berkeliling sekitar pasar malam demi uang tambahan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pagi Jadi Polisi, Malam Narik Odong-odong
Tribun Kaltim/Niko Ruru
Muhammad Jafar menikmati sebagai pengemudi odong-odong di malam hari, setelah pagi harinya bertugas sebagai anggota Polres Nunukan. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Hanya kemiskinan, warisan yang diterima Muhammad Jafar. Orangtuanya merantau dari Batang, Jawa Tengah, mengadu nasib sebagai transmigran di Kalimantan Barat. Pria kelahiran Batang 34 tahun yang lalu itu tak pernah menyerah melawan nasib selama ini.

Enggan ditelikung kemiskinan sepanjang hayat, bisnis sampingan menjadi pilihan anggota Polres Nunukan, berpangkat Brigadir Kepala itu. Bisnisnya tidak besar, tapi cukup menghibur anak kecil yang suka berkeliling naik kereta odong-odong. Di tempatnya tinggal, kereta odong-odong itu disebut kereta Thomas.

Badan kereta Thomas miliknya penuh dengan gambar kartun rupa warna. Ada dua kereta miliknya: yang satu dibawa karyawannya dan satu laginya Jafar pada sore dan malam hari usai tugasnya selesai. Ia tak canggung mengemudikan kereta Thomas yang mengitari kawasan pasar malam di Kecamatan Nunukan.

Setiap penumpang ditarif Rp 5000. Penumpangnya diajak berkeliling sejauh tiga kilometer selama 15 menit. Bisa dibilang Jafar cukup sukses merintis kereta Thomas yang ia datangkan dari Surabaya, Jawa Timur. Satu unit kereta seharga Rp 47,5 juta plus ongkos kirimnya ke Nunukan, kini sudah kembali modal.

Acapkali menarik penumpang, anaknya kerap diajak. Usaha ini dirintis Jafar sejak 2013, saat Pemerintah Kabupaten Nunukan merelokasi pedagang pasar malam. "Waktu itu pasar malam sepi. Saya coba mendatangkan kereta Thomas untuk hiburan di sini. Sekarang agak hidup suasananya," ujar Jafar, Minggu (1/2/2015).

Kereta Thomas bukan pilihan Jafar, karena ingin mendatangkan permainan kereta rel dan mobil-mobilan serta rumah balon di lokasi pujasera. Tempat sudah didapat dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Nunukan untuk menempati salah satu ruangan di sana.

Berita Rekomendasi

Niatan itu dilakukan Jafar karena memang untuk memberikan hiburan. Sayangnya, pujasera tidak berjalan sehingga permainan kereta rel dan mobil-mobilan tak jadi. Akhirnya, Jafar memutuskan membeli kereta Thomas tidak sekaligus dua. Kereta keduanya ia beli dua bulan setelah kereta pertamanya beroperasi.

Dari usaha kereta Thomas itu, setiap malamnya ia mengantongi keuntungan hingga Rp 100 ribu. "Jika ramai seperti malam Minggu bisa sampai tiga kali lipat," ungkap suami Maya Vera yang mengaku tak menyadari memiliki bakat wirausaha. Menurutnya, bakat wirausahanya muncul setelah dia menjadi Polisi.

Awalnya Bisnis Handphone

Keluarga yang memaksa Jafar terjun di bisnis untuk menambah uang dapur. Terutama sekali ketika kebutuhan ekonominya semakin tinggi setelah dikaruniai dua anak dari istrinya Maya, Muhammad Respati dan Muhammad Raqwan ini. Semua bisnisnya itu diawali ketika Jafar dinas di Polsek Sembakung.

Usaha bisnisnya pertama kali pada 2004 membuka konter telepon seluler berikut pulsanya, karena Telkomsel baru saja mendirikan menara BTS. Usaha yang dirintisnya itu memberikan hasil lumayan. Sampai pindah tugas ke Polres Nunukan, Jafar tetap membuka konter ponsel, warung internet dan sewa Playstation.

Sebagai anggota polisi sekaligus kepala keluarga, Jafar harus pintar membagi waktu bersama keluarga dan kantor. Selain harus mencari tambahan penghasilan. “Kalau usaha begini harus di luar jam dinas. Malam sehabis Magrib, sekitar pukul tujuh baru beroperasi. Kalau sore pukul lima,” ujar Jafar yang dipercaya sebagai Pjs Kasi Teknologi Informasi Polri, Polres Nunukan.

Selama menjalankan bisnisnya, Jafar mendapatkan dukungan dari teman-temannya sesama anggota Polisi. "Teman-teman yang sama-sama pebisnis biasa saja. Yang penting saya tidak merepotkan orang,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas