TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang oknum pendidik di MTs swasta di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang dilaporkan ke Polres Malang telah mencabuli dua siswanya.

Kejadiannya pada 30 Januari 2015 lalu saat ada kegiatan persami (perkemahan Sabtu-Minggu) yang diadakan lembaga sekolah itu.

Kegiatan persami dilakukan di sebuah lapangan tak jauh dari sekolah itu. Atas kejadian itu, warga di sekitar sekolah itu sudah rasan-rasan.

"Ya, sudah dengar," ungkap warga yang tidak mau disebut namanya.

Dua korban yang masih belia kini sudah ditangani P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Malang.

"Dua korbannya sudah kita tangani," jelas Pantjaningsih SR, Kepala KP2A (Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Malang.

Informasinya, modus pelaku dengan melakukan rukyah kepada kedua korban. Ruqyah atau rukyah adalah metode penyembuhan terhadap korban kesurupan.

Tapi ternyata kejadian kesurupan itu tidak ada. Yang ada saat itu adalah suasana ketakutan karena korban berada di sebuah lapangan saat tengah malam. Apalagi mereka tidak pernah berada di tempat itu.

Akhirnya dengan diantar kakak pembina, korban diamankan ke mobil oknum itu. Namun, kakak pembina diminta pergi. Saat kejadian itu, korban sadar ketika dicabuli.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke orangtua mereka. Setelah kejadian itu, korban tidak masuk sekolah.

Seorang keluarga korban membenarkan korban adalah keponakannya. Namun ia enggan menceritakan detail dengan alasan korban sudah ditangani.

Ia menyarankan menemui seorang guru yang jadi tempat curhat korban itu. Sayang ketika didatangi, bu guru itu sedang tidak ada di rumah. Sehingga tidak bisa dikorek lebih jauh.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat membenarkan laporan kasus itu.