Menderita Gizi Buruk, Dua Bocah di Klaten Ini Diwajibkan Biayai Sendiri Perawatan di Rumah Sakit
Namun sangat disayangkan, bocah-bocah itu dirawat tanpa mendapat biaya dari jaminan kesehatan dari pemerintah.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Dua anak dari Kecamatan Prambanan, masing-masing Oktaviano Nugroho (5) warga Kebondalem Lor dan Reni Bintang Puspitasari (9) warga Randusari menderita gizi buruk.
Keduanya, kini tergolek lemas di ruang Menur RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro. Namun sangat disayangkan, bocah-bocah itu dirawat tanpa mendapat biaya dari jaminan kesehatan dari pemerintah.
Apalagi orangtua kedua anak ini berasal dari golongan ekonomi tak mampu. Ayah Oktaviano, Sugiyantoro (32) merupakan tukang servis elektronik keliling.
"Sekitar dua hari yang lalu, anak saya ini panas dan sempat dirawat pada Puskesmas terdekat. Namun karena kondisi yang tidak kunjung membaik, akhirnya dibawa ke sini (rumah sakit)," ungkap Sugiyantoro, Rabu (18/2/2015).
Sementara, Reni sudah tidak memunyai ayah dan ibu. Ia dirawat oleh sang nenek Marto Maryati (66).
Keadaan bertambah parah. Karena kedua bocah tersebut tak memiliki jaminan kesehatan. Oktaviano memang sempat dirawat karena penyakit serupa.
Namun biayanya ditanggung oleh Dinas Sosial. Akan tetapi, kini keadaan berbeda. Ia tidak lagi memperoleh pemihakan bagi pengidap gizi buruk.
Hal ini menyebabkan orang tua harus kebingungan mencari dana. Begitu pula dengan Reni. Dirawat oleh nenek, bocah kelas tiga SD ini mengidap penyakit paru dan gizi buruk.
Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Edy Hartanto menyakan akan segera berkoordinasi mengenai hal tersebut. "Kami akan segera mengecek ke RS Dr Soeradji Tirtonegoro," ujarnya menutup pembicaraan. (*)