Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

14 Telur Komodo Menetas di Sarang Burung Maleo

Sebanyak 14 telur satwa komodo di kawasan konservasi Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in 14 Telur Komodo Menetas di Sarang Burung Maleo
Kompas.com/ BKSD
BKSDA KUPANG Sebanyak 14 telur satwa komodo di kawasan konservasi Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung, Kabupaten Ngada, menetas pada Kamis (5/3/2015) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM.BAJAWA - Sebanyak 14 telur satwa komodo di kawasan konservasi Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung, Kabupaten Ngada, menetas pada Kamis (5/3/2015) kemarin.

Staf Resor Konservasi Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung, Siprianus Meo, Jumat (6/3/2015) menjelaskan, penetasan dalam pemantauan ini merupakan kali pertama. Sebelumnya, tidak pernah ada penetasan telur komodo yang terjadi di bawah pemantauan.

Siprianus menjelaskan, awalnya peneliti dari Yayasan Komodo Survival Program yang bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Kupang melakukan pemantauan di sarang.

"Awalnya kami melihat sarang burung maleo dengan tumpukan besar. Selama ini, kami pikir sarang telur dari burung maleo, ternyata satwa komodo bertelur di sarang burung maleo itu, hingga Kamis (5/3/2015), kami melihat 14 ekor anak Komodo yang baru menetas," kata Siprianus.

"Tumpukan sarang burung maleo itu terdapat pasir di pinggir pulau. Kami sangat heran dengan peristiwa langka yang dilihat secara langsung komodo menetas,” kata dia.

Sementara itu, menurut Kepala Seksi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam Flores, Lembata dan Alor, Yance Mangu, di Bajawa, 14 telur itu menetas di Pulau Ontoloe.

“Ini sejarah pertama satwa Komodo di Pulau Riung menetas setelah dipantau bersama dengan Yayasan Komodo Survival Program yang bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Kupang," kata Yance pula.

Berita Rekomendasi

Yance mengatakan, yayasan tersebut telah melakukan penelitian terkait populasi komodo di Cagar Alam Waewul di Manggarai Barat. Satwa Komodo yang menetas ini selanjutnya dipantau oleh BKSDA dan Yayasan Komodo Survival Program. "Selama ini satwa Komodo menetas di alam bebas. Namun, kali ini baru pertama kali dipantau,” ujar Yance. (Kontributor Manggarai, Markus Makur)

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas