Mantan Pekerja Seks Ingin Buka Warung Kopi di Batu
Perempuan itu berada di Malang, Kamis (5/2/2015), untuk menerima bantuan Rp 5.050.000 dari Kementerian Sosial.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MALANG – "Saya rencana mau buka warkop di Batu. Ada yang orang yang menawarkan tempat," ungkap SA, bekas pekerja seks asal Nganjuk yang dulu melacur di sebuah lokalisasi di Kabupaten Malang.
Perempuan itu berada di Malang, Kamis (5/2/2015), untuk menerima bantuan Rp 5.050.000 dari Kementerian Sosial. Ia bagian dari 270 bekas pekerja seks setelah tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang dibubarkan Pemkab Malang pada November 2014.
Perempuan yang tentu saja enggan disebut nama aslinya itu mengaku sempat bekerja di lokalisasi selama setahun tapi kemudian ditutup. Setelah itu, ia bekerja di Batu untuk menghidupi anaknya.
Dari perkawinan pertamanya, ia punya satu anak laki-laki berusia 15 tahun. Sedangkan anak keduanya laki-laki berusia delapan bulan yang tak jelas bapaknya.
Si buah hati itu dia gendong ketika menerima uang dari Sonny Manulang, Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial Kementerian Sosial di kantor Dinas Sosial Kabupaten Malang.
Ditanya soal rencana kembali ke kampung halaman, perempuan ini menyatakan belum tahu. "Selama ini memang sudah tinggal di Batu, di rumah kakak. Asal saya memang Nganjuk," tutur ibu dua anak ini.
Selain SA, 11 bekas pekerja seks lainnya membubarkan diri usai menerima bukti setoran di buku tabungan mereka. Apalagi ada banyak fotografer dari berbagai media. Mereka menutup kepala pakai kerudung.
Seorang bekas pekerja seks asal Banyuwangi, sebtu saja HRY, berencana pulang kampung ke meski belum tahu rencana usahanya. Namun sebelum pulang, ia menyempat diri berfoto bersama Sonny Manulang, Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial.
Sonny bercanda agar jangan bilang dirinya sebagai calon pasangannya. "Nggak, Pak," jawab Hry.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahjuni Pudji Lestari kepada mereka menyatakan tidak ada kesengajaan menunda bansos itu. Alasan dia, ada mekanismenya sehingga baru diberikan sekarang ke mereka.