Musim Paceklik, Nelayan Cianjur Banyak yang Pilih Alih Profesi Jadi Buruh Bangunan
Akibat musim paceklik ikan sejak awal Januari 2015, sekitar 80 persen nelayan di Pantai Jayanti beralih profesi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Akibat musim paceklik ikan sejak awal Januari 2015, sekitar 80 persen nelayan di Pantai Jayanti beralih profesi.
Total nelayan di Pantai Jayanti yang berjumlah sekitar 1500 orang itu baru akan kembali melaut pada Oktober nanti.
"Ada yang menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan ada juga yang menganggur. Kebanyakan semuanya menjadi pekerja serabutan," ujar Sekretaris Forum Musyawarah Nelayan Jayanti (FMNJ) Nurjaman kepada Tribun melalui sambungan telepon, Selasa (10/3).
Dikatakan Nurjaman, tidak melautnya nelayan di Pantai Jayanti disebabkan adanya angin musim barat. Gelombang tinggi bisa mencapai lima meter dan kerap terjadi hujan di tengah laut yang disertai angin kencang.
Akibatnya para nelayan tak berani melaut lebih lama dan lebih jauh sehingga jumlah tangkapan ikan pun sedikit.
"Para nelayan hanya mampu melaut paling lama tiga sampai lima jam. Berangkat melaut itu sekitar jam 02.00 dini hari. Pulang melaut paling sekitar pukul 07.00. Itu juga kalau cuaca bagus, kalau tidak, ya terpaksa tidak berani melaut jauh," kata Nurjaman. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.