Gaji Karyawan Taman Jamu Nyonya Meneer Belum Dibayar 6 Bulan
Salah satu staf teknik operasioanal Taman Djamoe Indonesia, Purnama (30), mengaku, dirinya belum menerima gaji selama enam bulan terakhir.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Setelah isu akan pailitnya perusahaan jamu legendaris PT Nyonya Meneer merebak menyusul gugatan salah satu krediturnya di Pengadilan Niaga Semarang, para karyawan Taman Djamoe Indonesia (TDI) mengaku belum digaji.
Salah satu staf teknik operasioanal Taman Djamoe Indonesia, Purnama (30), mengaku, dirinya belum menerima gaji selama enam bulan terakhir.
"Saya tidak tahu ini ada hubungannya dengan berita di Semarang. Tapi saya sendiri sudah enam bulan belum digaji," kata Purnama, Rabu (11/3/2015) pagi.
Selain belum menerima gaji selama enam bulan terakhir, jumlah staf di Taman Jamu milik PT Nyonya Meneer yang terletak di Jl Raya Semarang Bawen KM 28, Bergas Kidul, Kabupaten Semarang ini juga semakin berkurang.
"Dulu banyak mas. Tapi sekarang tinggal tiga," imbuhnya.
Namun, salah satu satpam Taman Djamoe Indoenesia, Mulyono, mengatakan, meski ada gonjang-ganjing mengenai kondisi keuangan PT Nyonya Meneer namun tidak berpengaruh pada kunjungan ke TDI.
"Tetap banyak yang kunjungan. Tapi ramainya kalau pas liburan sekolah. Paling banyak anak-anak sekolah," kata Mulyono.
Taman Djamoe Indonesia awalnya adalah kebun koleksi tanaman obat dan jamu Ibu Meneer yang dibuat pada 5 September 1981. Berdiri di area tiga hektar, saat ini TDI mengoleksi sekitar 450 jenis tanaman obat.
Selain kebun tanaman obat, TDI didesain sebagai sarana pariwisata, pendidikan, penelitaian, taman budaya, pengembangan nilai tanaman, bursa tanaman obat serta lingkungan hidup.(Syahrul Munir)