Dalam Pelarian, Mantan Wakapolsek Ini Stress Mengikuti Berita Menyangkut Massa Depannya
Rupanya, selama pelariannya, AKP Hadi selalu mengikuti pemberitaan di media terkait dirinya.
Editor: Sugiyarto
Laporan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Rupanya, selama pelariannya, AKP Hadi selalu mengikuti pemberitaan di media terkait dirinya.
Ancaman sanksi PTDH dan beberapa pernyataan yang sifatnya mengancam karier AKP Hadi di media menjadi salah satu alasannya menyerah dan menyerahkan diri.
Kepada Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Hendra Supriyatna, AKP Hadi tertekan membaca pemberitaan di beberapa media yang intens mengikuti perkembangan kasusnya.
Hendra mengatakan, selama pelariannya, dia berpindah pindah dari rumah sanak keluarganya di Kota Semarang. Bahkan AKP Hadi pernah pergi ke Solo.
"Dia (AKP Hadi-red) stres, baca berita tentang dirinya yang akan dipecat kalau 30 hari tidak masuk tugas. Saya sudah prediksi dia akan menyerahkan diri," kata Hendra, Kamis (12/3/2015).
Ditambah dorongan dari rekan rekan dan keluarganya, AKP Hadi akhirnya menyerahkan diri di Polrestabes Semarang, Rabu (11/3/2015) malam pukul 22.15.
AKP Hadi menjadi DPO selama 17 hari setelah mengamuk di cafe Kumala Asri, Gunungpati, 16 Februari 2015 lalu.
Di cafe, AKP Hadi mengamuk dan memukul karyawan cafe, tak hanya itu, dia juga menyekap dua orang SPG rokok di dalam room karaoke cafe.
Setelah mengamuk di cafe, AKP Hadi ke Polsek Gunungpati dan hampir membunuh Kapolsek Gunungpati, Kompol Ahmadi. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.