'Emak Emak', Korban Begal yang Tewas Ini Panggil Ibunya dalam Mimpi
Roni tewas setelah terkena tikaman di dada bagian kiri. Pelaku juga menggasak sepeda motor Yamaha Vixion milik Roni.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Aksi brutal begal kembali terjadi di Bandar Lampung.
Kali ini begal menghabisi Roni Firmansyah (18) di Jalan Ikan Kerapu, Telukbetung Selatan, Sabtu (14/3/2015) sekitar pukul 01.50 WIB.
Roni tewas setelah terkena tikaman di dada bagian kiri. Pelaku juga menggasak sepeda motor Yamaha Vixion merah BE 4757 CL milik Roni.
Kapolsek Tbs Kompol Sarpani mengatakan, korban yang teridentifikasi warga Jalan Ikan Bawal, TbS, meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
Luka tusukan di bagian dada terlalu dalam, yakni 12 centimeter, sehingga korban tak berhasil diselamatkan.
Sarpani mengaku pihaknya dan dibantu tim buru sergap (buser) Polresta Bandar Lampung sedang melakukan penyelidikan. Untuk sementara pelaku diduga berjumlah dua orang.
"Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan kini sedang memburu pelaku," kata Sarpani, Sabtu.
Sementara itu, Armah, ibunda Roni, tak menyangka kehilangan anak sulungnya untuk selama- lamanya.
Armah dan suaminya selama ini tinggal di Serang, Banten. Sedangkan Roni memilih tinggal di Bandar Lampung bersama kerabatnya.
"Roni ini anak pertama saya. Dia tinggal di Bandar Lampung ikut uwak-nya. Kalau saya tinggal di Serang, Banten," katan Armah, saat ditemui di rumah duka, Sabtu.
Armah mengaku sudah mempunyai firasat buruk sebelum peristiwa nahas menimpa anaknya.
Hatinya terus dilanda kegelisahan pada Jumat (13/3) malam. Kegelisahan itu pun tak hilang meski telah tertidur sejak pukul 01.00 WIB.
"Memang sudah ada firasat itu (buruk), tepatnya sejak Jumat malam. Waktu tidur saya mimpi, dia (korban) memanggil saya. Anak saya itu memanggil "emak..emak..emak..." tutur Armah menirukan panggilan Roni di mimpinya.
Armah langsung terbangun karena mimpi itu. Badan Armah gemetaran. Ia pun meminta pertolongan suaminya untuk menemaninya.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Armah yang tengah dilanda kegelisahan dikejutkan dering bunyi ponselnya. Penelepon adalah keluarga Armah di Bandar Lampung yang memberitahukan bahwa anaknya telah meninggal dunia.
"Dari situ mas saya lemas. Saya dan suami langsung pergi ke Bandar Lampung dan tiba pukul 10.00 WIB," kata Armah.
Menurut Armah, Roni adalah anak yang mandiri. Roni pun sangat menyayangi adik semata wayangnya.
"Anak saya itu ingin hidup mandiri. Motor yang didapatnya itu juga hasil jerih payahnya selama ini bekerja di bengkel," katanya.
Sementara itu, warga sekitar TKP, Husni, menuturkan peristiwa pembegalan itu terjadi tengah malam. Husni baru mengetahui ada pembegalan karena anjing milik tetangganya tak berhenti menggonggong.
Setelah dicek, Husni terhenyak melihat seorang pemuda tergeletak bersimbah darah.
"Semalam itu saya sedang tidur nyenyak. Tapi, ada gonggongan tiga anjing milik tetangga saya. Saya bangun dan cek di sekitar rumah. Ternyata benar, ada yang terjatuh di jalan," katanya.
Husni pun langsung menelepon polisi. Tak lama kemudian, polisi datang mengindentifikasi kejadian tersebut.(byu)