Panen Akbar di Jogorogo, Bupati Ngawi Gelar Festival Buah
Sederetan stand buah-buahan memanjang sekira tiga kilometer di jalan raya Jogorogo.
Penulis: Husein Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Sejak pagi hari Minggu (15/3/2015), warga Desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berbondong-bondong menuju depan kantor kecamatan Jogorogo yang merupakan pusat dari kota yang terletak di bawah kaki gunung Lawu tersebut.
Mereka datang dengan membawa hasil panen berbagai buah yang memang sangat melimpah di tanah Jogorogo. "Peraduan Mama", begitu masyarakat Jogorogo menyebutnya yang merupakan akronim dari pete, rambutan, durian, manggis dan sawo manila.
Hari itu jadi hari yang sangat meriah bagi warga Jogorogo dan sekitarnya, ribuan hasil tanaman buah setempat dipamerkan ke hampir seluruh penjuru Jogorogo dalam sebuah acara bertajuk Festival Buah "Ngunduh Wohing Ngawi Ijo Royo Royo".
Kehadiran Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, menjadi magnet kuat warga untuk berlomba memamerkan buah-buahan hasil dari tanaman mereka. Di depan ribuan warganya, Bupati Ngawi tersebut meresmikan Jogorogo sebagai desa "Peraduan Mama".
"Tentu saya menyambut positif kegiatan seperti ini sebab Jogorogo dari dulu terkenal dengan hasil buahnya dan ini adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan disini," kata bupati yang akrab disapa Mbah Kung tersebut.
Antusiasme warga merayakan festival buah yang pertama kali digelar di Jogorogo ini memang sangat besar. Sederetan stand buah-buahan memanjang sekira tiga kilometer di jalan raya Jogorogo.
Stand-stand tersebut didirikan warga dan guru dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas se-Kabupaten Ngawi.
"Kehadiran bapak bupati memberi semangat besar pada warga. Apalagi beliau membaur langsung dengan warga saat pesta makan buah durian," kata warga Ngawi peserta festival buah, Masyfuati Masrofah, kepada Tribunnews.com.
Pesta panen akbar ini juga dimeriahkan dengan bazaar buah segar, karnaval buah dan produk olahan. Pesta buah diawali dengan arakan gunungan buah-buahan yang dilakukan warga dan dipimpin langsung bupati ngawi. Kegiatan serupa juga akan digelar di Sine, Ngrambe dan Kendal. Rencananya dalam satu tahun empat kali.
"Ke depannya event-event seperti ini perlu diperbanyak lagi dengan sosialisasi yang lebih intens. Tujuannya, selain untuk meningkatkan ekonomi warga dengan memamerkan hasil bumi, event seperti ini diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ngawi," kata Masyfuati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.