Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pawai Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi, Ini Jalan di Denpasar yang akan Ditutup

Hal itu berdasarkan rapat penyarikan yang dilaksanakan Senin (16/3/2015) kemarin di Wantilan Pura Desa Tegallalang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pawai Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi, Ini Jalan di Denpasar yang akan Ditutup
Tribun Bali
Ogoh-ogoh di Bali 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Saat pawai ogoh-ogoh di Desa Pakraman Tegallalang, Gianyar, Bali, pada Kamis (19/3/2015) mendatang, Jalan Raya Tegallalang akan ditutup selama 6 jam dari pukul 17.00 - 23.00 Wita . Hal itu berdasarkan rapat penyarikan yang dilaksanakan Senin (16/3/2015) kemarin di Wantilan Pura Desa Tegallalang.

Kepala Desa Tegallalang, Dewa Rai Sutrisna mengatakan, pengalihan arus lalu lintas sudah dimuali pukul 12.00 Wita, mengingat dari saat itu para peserta pawai dari 7 banjar sudah melakukan sejumlah persiapan.

"Dari pukul 12.00 siang ogoh-ogoh akan dikumpulkan terlebih dahulu di Setra Tegallalang. Kalau mulainya pukul 17.00 Wita," kata Sutrisna kepada Tribun Bali Selasa, (17/3/2015) siang.

Mengenai jalur pengalihan lalu lintas tersebut, lanjut Sutrisna, bagi pengendara biasa atau yang akan melintasi Jalan Raya Tegallalang, diharapkan untuk mencari jalur alternatif. Sebab jalur ini akan ditutup sampai pukul 23.00 Wita.

"Bagi pengendara yang datang dari selatan, bisa mencari jalur alternatif melalui Jalan Gentong ke timur dan tembus di Manuabe dan Tampaksiring. Atau bisa juga lewat jalan Duluh sebelah selatan setra Tegallalang ke timur nanti tembus di Tampaksiring. Untuk pengendara dari arah barat, akan dialihkan ke selatan Desa Keliki tembus di Ubud atau bisa juga melalui Payangan ke selatan. Dan yang dari utara, Kintamanj misalnya, bisa ke timur di pertigaan Pujung nanti tembus di Tampaksiring," papar Sutrisna.

Pawai ogoh-ogoh di Desa Adat Tegallalang memang paling berbeda dengan wilayah lainnya di Bali. Di wilayah lain, pawai ogoh-ogoh biasanya dilaksanakan sahari sebelum Hari Raya Nyepi. Namun, tidak untuk di Desa Tegallalang. Mereka mengarak ogoh-ogoh dua hari sebelum panyepian.

Oleh sebab itu, kata Sutrisna perlu dilakukan sosialisasi mengenai pengalihan lalu lintas ini agar masyarakat tahu dan tidak terjebak macet.

Berita Rekomendasi

"Sosialisasi ini kami harap bisa membantu masyarakat agar tidak kaget jika nanti jalurnya ditutup," pungkasnya. (I Wayan Erwin Widyaswara)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas