Pemuda Ini Kritik Ganjar Pranowo Wacanakan Proses Belajar Mengajar Lima Hari
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai mengada-ngada karena mengusulkan proses belajar mengajar lima hari dalam seminggu.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, AM Jumai, menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengada-ngada karena mengusulkan proses belajar mengajar lima hari dalam seminggu. Menurut Jumai, usulan Ganjar tidak konstruktif dan inovatif.
"Bila boleh usul justru jadikan satu hari dalam sepekan adalah hari kreatifitas pelajar dalam bentuk pentas seni, karya ilmiah pelajar, pelatihan life skill dan penguatan jiwa enterpreneurship, kajian keagamaan dan lain sebagainya," ungkap Jumai kepada Tribun Jateng, Selasa (17/3/2015)
Ia menilai hal tersebut lebih efektif karena anak didik akan terarahkan ke ranah bakat dan minatnya. Jika liburannya ditambah dengan alasan agar intensitas bertemu orang tua bisa lebih leluasa adalah usulan yang konyol.
Menurutnya, tidak semua orang tua adalah pegawai yang lima hari kerja. Jika tidak ada orang tua saat liburan, anak-akan semakin liar dan tak terkendali. Apalagi saat ini banyak peserta didik jadi korban narkoba, minuman keras dan sebagainya.
Baginya lebih masuk akal untuk memberikan kesibukan-kesibukan yang produktif bagi pelajar agar karakter dan kapasitas diri terbentuk.