Seorang TKW Ungaran Masih Tergolek di Rumah Sakit di Arab
Satinah, TKI tersangkut hukum di Arab Saudi kembali dikunjungi keluarganya mulai 13 Maret hingga 21 Maret.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawab Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Satinah, TKI tersangkut hukum di Arab Saudi kembali dikunjungi keluarganya mulai 13 Maret hingga 21 Maret. Kementerian Luar Negeri memfasilitasi keberangkatan dua anggota keluarga.
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Pujiono menerangkan hingga kini Satinah masih dirawat di sebuah rumah sakit di Buraidah, Arab Saudi, karena stroke. Kondisi kaki dan tangan Satinah tidak bisa digerakkan. Bicaranya pun terganggu.
"Anaknya (Nur, red) dan satu perwakilan keluarga sudah berangkat ke Arab karena dirasa Satinah perlu dukungan dan semangat. Stroke yang dialami Satinah sudah cukup berat," katanya melalui blackberry messenger kepada Tribun Jateng, Selasa (17/3/2015).
Ia mengatakan kehadiran keluarga diharapkan bisa memotivasi Satinah untuk sembuh. Setelah itu Satinah bisa menyelesaikan proses hukum di sana. Ia berharap pemerintah daerah berperan memperhatikan kasus yang menjadi perhatian nasional tersebut.
Satinah adalah TKI asal Dusun Mrunten Wetan RT 02/RW 03, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Ungaran, Jateng. Satinah divonis hukuman mati oleh Mahkamah Arab Saudi karena membunuh majikannya di Buraidah pada 16 juni 2007.
Pemerintah membantu membayarkan diyat. Setelah dibayar pengadilan membebaskan Satinah dari tuntuan hukumam mati (qishas). Tapi satinah harus mengikuti sidang pengadilan dengan dakwaan melakukan pencurian dan zina muhson.