Alex Noerdin Digugat Mahasiswa Unsri
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, digugat oleh mahasiswa Universitas Sriwijaya dan masyarakat yang biasa menggunakan akses jalan Palembang-Indralaya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, digugat oleh mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) dan masyarakat yang biasa menggunakan akses jalan Palembang-Indralaya. Mereka ramai-ramai mendukung petisi di laman internet Change.org.
Dalam petisi tersebut, akses jalan Palembang-Indralaya yang rusak dan berlubang hingga membuat kemacetan panjang sejauh 32 kilometer dinilai menjadi salah satu masalah rakyat yang belum terpecahkan oleh pemerintahan saat ini.
"Ada satu masalah yang kini kian menggerogoti rakyat ada di sekitar kita (Palembang-Indralaya). Tragedi jalan Palembang-Indralaya tak berkesudahan," tulis petisi yang diinisiasi oleh Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Febri Walanda itu.
Pembangunan Double Track yang diinisasi oleh Alex untuk mengalihkan angkutan batubara dari jalan utama Palembang-Indralaya menjadi jalur kereta api dianggap mangkrak. Akibatnya truk pengangkut batubara masih saja melintas, meski sejak tahun 2013 lalu dilarang oleh Alex.
"Jalan yang senantiasa berlubang minim akan perbaikan, truk batubara yang lalu lalang di siang bolong padahal sudah dilarang, dan ke semua itu berakibat kepada kecelakaan dan macet yang tak berkesudahan," sebutnya.
Para mahasiswa menyalahkan ketidaktegasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Mereka mengaku kerap terhalang menuntut ilmu di kampus kuning karena kemacetan jalan.
"Terkadang kita batal wisuda karenanya, dan siapa sangka terkadang rakyat yang ingin beraktivitas mengais rezeki tersendat karenanya, bahkan lebih-lebih nyawa seringkali menjadi taruhannya," terang isi petisi tersebut.
Setidaknya sudah lebih dari 2.200 orang mendukung petisi tersebut. Dalam tuntutannya, Alex diminta segera menyelesaikan proyek pembangunan Double Track. Menerapkan aturan tegas 'Larangan Angkutan Batubara Melintas di Jalan Umum' dan percepat penyelesaian pembangunan jalan khusus untuk angkutan batubara.
Petisi dengan tagar #SaveJalanPlgLayo itu pun menyebar ke berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter dan Path. Mahasiswa dan masyarakat mendukung bentuk dan petisi tersebut dengan berbagai komentar.
Seperti Maretha Sari lewat akun Twitter miliknya @cewms, ia berharap petisi dan tagar tersebut didukung seluruh pihak hingga jadi perhatian pemerintah. "Ayo ungkapkan keluhanmu tentang jalan dari Palembang menujui Indralaya," tulisnya.
"Banyak bagian Jalan Palembang-Indralaya yang rusak juga belum dibenerin, rasanya seperti melintasi medan Off-Road," sebut @yoganugraha95. Sementara menurut @HaryJuntak, usaha untuk memperbaiki akses jalan hanya mimpi diawang-awang.
Tuntutan terhadap perbaikan lalu lintas Palembang-Indralaya pun jadi meme. Misalnya Win Ardi lewat akunnya @wen_ardhie yang mem-posting gambar bertuliskan 'Bosan tiap hari hindari macet, mahasiswa Fasilkom Unsri Ciptakan Pintu Kemana Saja'.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.