Lamongan Punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
“Lamongan saat ini menjadi pionir dalam pengeloloaan sampah. Karena memiliki pemimpin yang pionir pula," kata Sudirman.
Editor: Y Gustaman

Laporan Wartawan Surya, Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN – Deputi Persampahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sudirman menganggap Bupati Lamongan, Fadeli adalah seorang profil pemimpin yang nyeleneh.
“Lamongan saat ini menjadi pionir dalam pengeloloaan sampah. Karena memiliki pemimpin yang pionir pula," kata Sudirman saat peluncuran Lamongan Green and Clean (LGC) 2015 di GOR Lamongan, Selasa (24/4/2015).
Sudirman menambahkan, seorang pemimpin memang harus bisa memiliki pemikiran yang extraordinary, nyeleneh dalam
arti positif, agar daerahnya bisa maju. Dan itu dimiliki Lamongan.
Upaya lebih dari Lamongan ini, menurut Sudirman akan dibantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan
memberikan bantuan pembangunan TPS dengan system 3 R (reduce, reuse, recycle) berskala besar.
Saat di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Sudirman bersama Bupati Fadeli secara simbolis membuka valve sebagai tanda sudah mulai operasionalnya PLTsa yang mampu menghasilkan listrik 25 KNA hingga 35 KVA tersebut. Dia juga meninjau pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill.
PLTSa itu sendiri nantinya operasionalnya tidak akan menggunakan dana APBD. Karena menggunakan dana dari penjualan pupuk kompos hasil pemilahan dari PLTSa yang memakai sistem thermo mechanical tersebut.
Yakni dengan penggunaan panas suhu tinggi untuk menghasilkan listrik dari pengolhan 64 meter kubik sampah setiap harinya. Uap dan air panas sebagai emisi dari PLTSa tersebut bahkan masih bisa dimanfaatkan untuk industri rumah tangga tempe dan tahu.